Market

2023 Tahun Bisnis, BNC Rambah Kredit Produktif, UMKM dan Korporasi

Berbagai pencapaian positif PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) pada 2022 menjadi penambah semangat untuk terus melanjutkan kinerja positif di 2023 ini. BNC berkomitmen untuk terus melakukan gebrakan melalui berbagai inovasi.

“Bagi BNC, tahun 2023 merupakan tahun bisnis, yang mana kami berfokus untuk memperluas lingkup layanan perbankan, tidak hanya pada sektor ritel, tapi juga mulai merambah pada sektor kredit produktif, UMKM, hingga korporasi,” kata Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Mungkin anda suka

Penyaluran kredit produktif diharapkan dapat menyumbangkan persentase yang lebih besar di tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Sedangkan di sisi transaksi, BNC menargetkan untuk meningkatkan stickiness dan tingkat keaktifan nasabah dalam menggunakan aplikasi neobank. Itu di antaranya dengan menambah channel-channel pembayaran, kerja sama dengan berbagai macam partnership, dan memperluas kerja sama ekosistem digital.

Begitu juga dengan peluncuran layanan Wealth management, yang memungkinkan nasabah untuk memiliki lebih banyak pilihan dalam berinvestasi melalui aplikasi neobank. “Fokus kami adalah pada kepuasan dan memberikan kemudahan pada nasabah kami, memberikan mereka akses pada seluruh ekosistem yang akan kami buka lebih luas pada tahun ini,” papar dia.

Dia mengharapkan, dengan menjadi bank digital yang semakin lengkap fitur dan layanannya serta jangkauan kerja sama digitalnya yang lebih luas, BNC dapat menarik minat kalangan masyarakat unbanked dan underserved untuk mulai menggunakan layanan perbankan.

Kinerja 2022

Emiten dengan kode saham BBYB ini mencatatkan berbagai raihan penting sepanjang 2022 lalu. Di tahun keduanya beroperasi setelah bertransformasi menjadi bank digital, BNC secara konsisten terus meningkatkan kinerja operasional dan bisnis perbankan.

Sebagai bank digital yang berada satu ekosistem dengan Akulaku Group, perusahaan teknologi finansial terkemuka yang mumpuni dalam penyaluran kredit, BNC berhasil mengerek tingkat penyaluran total kreditnya sebesar Rp10,24 triliun di Desember 2022.

Angka itu naik 139,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 yang sebesar Rp4,27 triliun.

Proporsi penyaluran kredit sendiri mencakup 20 persen untuk sektor produktif, dan 80 persen untuk sektor non-produktif.

Pendapatan Bunga Bersih Naik 436,9 Persen

Dengan kenaikan total kredit tersebut, pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC secara tahunan (yoy) di Desember 2022 tumbuh secara signifikan sebesar 436,94 persen. Angkanya menjadi Rp1,69 triliun jika dibandingkan dengan posisi Desember 2021 yang sebesar Rp315,88 miliar.

Pencapaian lainnya adalah, Rasio Beban Operasional BNC selama 2022 sebesar 127,07 persen, mengalami penurunan sebesar 103,57 persen, dari 224,01 persen selama 2021.

Sedangkan dari sisi Aset terjadi kenaikan sebesar 73,7 persen menjadi sebesar Rp19,69 triliun di Desember 2022, naik dari posisi Rp11,33 triliun di tahun sebelumnya.

Sementara itu, dari sisi likuiditas, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) terjadi peningkatan menjadi Rp14,45 triliun pada Desember 2022, dari Rp8,12 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya, atau naik sebesar 77,87 persen. Pencapaian ini mengindikasikan meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap BNC.

Selain itu, BNC juga mencatatkan penurunan nilai kerugian dari posisi Desember 2021 yang sebesar Rp990 miliar, turun menjadi Rp785 miliar per Desember 2022.

BNC Lengkapi Layanan dan Fitur Sepanjang 2022

Sejalan dengan meningkatnya perekonomian Indonesia di 2022, BNC juga mencatatkan pertumbuhan yang stabil. BNC melihat antusiasme masyarakat tetap tinggi di sepanjang 2022, terutama dalam penggunaan layanan perbankan digital melalui aplikasi neobank.

Hal ini tercermin pada kenaikan jumlah pengguna sebesar 55,6 persen menjadi 20,7 juta pengguna di Desember 2022 dari 13,3 juta pengguna di Desember 2021.

Meningkatnya jumlah nasabah dan juga pilihan layanan perbankan di aplikasi neobank, membuat feebased income (FBI) melejit sebesar 139,15 persen dari Rp122,76 miliar di Desember 2021 (year-to-date/ytd) menjadi Rp293,59 miliar di Desember 2022 (ytd) dibandingkan periode yang sama satu tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah yang menggunakan ragam layanan dan bertransaksi di BNC melalui aplikasi neobank.

“Fokus BNC di 2022 adalah memperkenalkan berbagai layanan perbankan baru untuk menjawab kebutuhan finansial dan perbankan para nasabah,” ujar Tjandra.

Beberapa layanan baru mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Di antaranya adalah Neo Emas, layanan investasi pembelian emas secara digital, fitur QRIS yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi secara cepat, VA Payment dan BI Fast yang membuat nasabah semakin mudah untuk melakukan berbagai transaksi online untuk berbagai keperluan secara ringkas dan ekonomis.

Tjandra percaya, hadirnya berbagai layanan baru tersebut di aplikasi neobank berkontribusi positif terhadap peningkatan jumlah nasabah BNC.

“Masyarakat yang tadinya belum melirik menggunakan bank digital, menjadi tertarik menjadi nasabah BNC. Upaya kami dalam memberikan pilihan layanan yang lebih lengkap dan mudah digunakan, ternyata sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button