5 Hal Tentang Ayana Moon, Selebgram Hijab Korea yang ‘War Status’ dengan Daud Kim


Ayana Moon, muslimah asal Korea Selatan yang telah memilih untuk berhijrah dan menetap di Malaysia, kini menjadi sorotan di kalangan komunitas Muslim di Indonesia dan Malaysia. 

Ayana mendapat sorotan usai terjadinya konflik dirinya dengan influencer muslim Korea Selatan, Daud Kim. Ayana baru baru ini mengumumkan bahwa ia akan menggunakan jasa pengacara untuk menjelaskan masalah hukum yang melibatkan Daud Kim.

Konflik ini berawal ketika Daud Kim menghadapi kegagalan dalam rencana pembangunan masjid di Incheon, Korea Selatan, setelah tanah yang ingin dibelinya batal dijual oleh pemiliknya.

Daud Kim menuding unggahan status Ayana Moon telah menyebarkan kebencian yang berkontribusi pada pembatalan tersebut dan mempertanyakan niat Ayana dalam mengungkap aktivitas masa lalunya kepada publik.

Dalam video terbaru yang diunggah dalam tiga bahasa—Arab, Indonesia, dan Inggris—Ayana menyatakan bahwa pengacaranya akan tampil di acara Al Arabiya Tafa Alkum Show untuk mendetailkan isu hukum yang terjadi.

Berikut adalah lima fakta menarik tentang Ayana Moon:

1. Naik Daun sebagai Selebriti Hijab di Indonesia

Transformasi hijab Ayana Moon. (Foto: Instagram/@xolovelyayana)

Lahir pada tanggal 28 Desember 1995, wanita bernama asli Ayana Jihye Moon telah berhasil menjadi selebriti hijab yang diidolakan banyak orang. Dengan lebih dari 3,6 juta pengikut di akun Instagramnya, @xolovelyayana, Ayana menjadi duta merek yang sangat diminati, terutama dalam promosi produk kecantikan dan minuman sejak tahun 2018. 

Kepopulerannya semakin meningkat berkat kerja sama aktifnya dengan merek hijab lokal Indonesia dan penampilannya dalam film “99 Names of Love.”

2. Pendidikan di Malaysia

Ayana Moon menempuh pendidikan di Malaysia. (Foto: Instagram/@xolovelyayana)

Selain aktivitasnya sebagai selebriti, Ayana juga menempuh pendidikan tinggi di Malaysia. Ia mengambil jurusan komunikasi di Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) sejak tahun 2020. 

Pendidikan ini berperan penting dalam kehidupannya, menciptakan keseimbangan antara status selebritinya dan tanggung jawab akademis.

3. Perjalanan Mualaf

konversi Ayana Moon ke Islam. (Foto: Instagram/@xolovelyayana)

Kisah konversi Ayana Moon ke Islam penuh inspirasi sekaligus tantangan. Ia memeluk Islam pada usia 16 tahun, dipengaruhi oleh pamannya dan meskipun mendapat tentangan besar dari keluarganya. Keputusannya tersebut mengakibatkan terputusnya dukungan finansial dan berbagai kesulitan selama tahun-tahun awalnya dalam komunitas Islam. 

Kisahnya merupakan bukti ketahanan dan komitmennya terhadap keyakinannya, mengatasi tantangan sosial dan keluarga.

4. Penulis Buku ‘Ayana’s Journey to Islam’

Buku ‘Ayana’s Journey to Islam’. (Foto: Instagram/@xolovelyayana)

Pada tahun 2020, Ayana menulis pengalaman-pengalamannya dalam sebuah buku berjudul ‘Ayana’s Journey to Islam’. Buku ini bertujuan untuk menginspirasi orang lain melalui ceritanya dan merupakan refleksi dari cinta Ayana terhadap membaca dan menulis. 

Ayana juga berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian dari penjualan bukunya untuk amal, menegaskan dedikasinya untuk memberi kembali kepada komunitas.

5. Adaptasi Hijab di Korea

Potret Ayana Moon pakai Hoodie di Korea Selatan. (Foto: Instagram/@xolovelyayana)

Belum lama ini, Ayana mendapat kritik setelah ia terlihat tanpa hijab di Korea Selatan, memilih untuk menggunakan hoodie dan topi sebagai pengganti. Insiden ini menyoroti tantangan budaya dan situasional yang dihadapi oleh umat Muslim di negara-negara non-Islam. 

Melalui cerita Instagramnya, Ayana menjawab kritik tersebut, menjelaskan keadaan unik yang ia hadapi di Korea Selatan dan upayanya untuk beradaptasi sambil mempertahankan imannya.

Perjalanan Ayana Moon dari gadis muda di Korea Selatan menjadi tokoh terkemuka dalam komunitas Muslim di Asia Tenggara penuh dengan pencapaian yang signifikan dan tantangan pribadi. Kisahnya tidak hanya tentang keimanan, tetapi juga tentang integrasi budaya, ketahanan, dan perjalanan terus-menerus dari identitas diri.

Exit mobile version