Agar Obyektif dan Terbuka, Garuda Gandeng Polri Lakukan Investigasi Penumpang Kehilangan iPhone


Menindaklanjuti proses investigasi atas laporan kehilangan handphone dari salah satu penumpang pada penerbangan GA 716, rute Jakarta-Melbourne pada 6 Juni 2025, Garuda Indonesia menjalin koordinasi dengan Polri.

Langkah ini, kata Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, ditempuh perseroan guna mendukung upaya investigasi yang menyeluruh oleh pihak berwenang.

“Inisiatif ini diambil sebagai upaya untuk menghadirkan kepastian hukum bagi seluruh pihak yang berkepentingan. Selain wujud komitmen Garuda Indonesia dalam memastikan penanganan laporan ini, berjalan obyektif, transparan dan berbasis data yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum,” papar Ade dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Dalam hal ini, kata Ade, Garuda Indonesia tetap memberlakukan pembebastugasan terhadap awak kabin yang bertugas saat penerbangan tersebut. Pihak Garuda Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan penumpang yang bersangkutan.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk menghormati proses hukum yang tengah berjalan, guna mencapai penyelesaian yang terbaik bagi semua pemangku kepentingan. Serta tidak menimbulkan kesimpangsiuran informasi di ruang publik,” ungkap Ade.

Melalui berbagai upaya yang ditempuh ini, lanjutnya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa menjunjung tinggi aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang.

Sebelumnya, viral di media sosial (medsos) unggahan dengan akun @michaeltjendara, mengaku penumpang Garuda Indonesia yang ponselnya dicuri  saat terbang dari Jakarta ke Melbourne.

“iPhone saya dicuri saat penerbangan Garuda GA716 dari Jakarta ke Melbourne pada 6 Juni 2025. Semua bukti lokasi menunjukkan iPhone saya berpindah ke hotel tempat crew GA716 menginap, lalu dibuang ke sungai. Saya hanya ingin keadilan. Bantu sebarkan agar suara saya sampai ke pihak yang bertanggung jawab,” tulis @michaeltjendara.

Dia menceritakan, naik pesawat Garuda GA716 bersama istri dan dua anak yang masih kecil. Ponsel iPhone diletakkannya di kantong kursi 30D saat boarding. Selanjutnya dia pindah duduk ke kursi 32E, untuk istirahat.

Ketika mendarat di Melbourne sekitar pukul 10.55 waktu setempat, iPhone tersebut sudah tak ditemukan di kantong kursi 30D. Selanjutnya dia melapor ke kru pesawat, ketika itu seluruh penumpang sudah keluar.    

“Lokasi terakhir via ‘Find my iPhone’ jam 11.26-11.48, iPhone terdeteksi di Terminal 2 bagian Arrival Melbourne Airport. Saya sudah melaporkan perihal ini ke pihak terkait dan bagian lost and found airport,” tulis korban lewat unggahannya.

Keluar dari bandara, korban menyusuri jejak ponselnya lewat fitur Find my iPhone. Terdeteksi, berada di area Hotel Mercure, Melbourne. Berdasarkan informasi dari manager hotel, sekitar 20 awak Garuda check-in dan tidak ada penumpang lain.

Sekitar pukul 04.00 sore, pihak Garuda memperbolehkan kru keluar hotel. Pada 04.42, iPhone berpindah tempat ke pinggir Yarra River tepat di Southbank Promenade, atau sekitar 100 meter dari hotel. “iPhone saya sudah dibuang di Yarra River,” kata korban.

Pukul 05.23 sore waktu setempat, iPhonenya terdeteksi berada di tepi Sungai Yarra. Dua jam setelahnya, iPhonenya semakin berada di tengah Sungai Yarra.

Atas kejadian ini, Garuda Indonesia telah menyampaikan permohonan maaf. Selain itu, seluruh awak kabin Garuda Indonesia GA 716 rute Jakarta-Melbourne tanggal 6 Juni 2025, dibebastugaskan demi kelancaran investigasi.