News

Airlangga Hadiri Bukber NasDem, Golkar Sangat Fleksibel Bisa Koalisi Kemana pun

Kehadiran Ketua Umum Partai Golkar yang menjabat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara buka puasa bersama atau bukber Partai NasDem bisa dilihat dari dua spektrum, yaitu spektrum religius dan spektrum politis.

Pengamat Politik dari Trust Indonesia Ahmad Fadhli menilai spektrum religius karena bulan Ramadan memenuhi undangan untuk bersilaturahmi yang di situ ada keberkahannya. “Tapi karena ini tahun politik, maka spektrum politisnya yaitu bisa multitafsir mulai dari soal koalisi-koalisian hingga persoalan politis lainnya,” kata Fadhli kepada Inilah.com di Jakarta, Minggu (26/3/2023).

Menurut Direktur Riset Trust Indonesia Research and Consulting itu, yang jelas Airlangga menghadiri undangan dari seniornya dulu di Partai Golkar yang saat ini menjadi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

“Yang pasti dalam politik menjajaki berbagai macam calon koalisi itu sangat penting sekali. Apalagi Golkar adalah partai moderat yang posisinya berada di tengah-tengah, sehingga Golkar sangat fleksibel bisa kemana pun berkoalisi,” lanjut Fadhli menekankan.

Adapun menyangkut Koalisi Indonesia Baru (KIB) yang sudah dibentuk Golkar bersama PAN dan PPP yang berpotensi bakal bubar, Fadhli secara diplomatis menyebut Golkar merupakan partai yang piawai dalam memainkan posisinya dalam peta perpolitikan di Tanah Air.

“Apakah KIB bakal bubar, saya kira Golkar adalah partai moderat yang cukup berpengalaman dalam perpolitikan di Indonesia. Golkar tahu mana yang menguntungkan dan mana yang merugikan. Siapa yang pantas diusung dan siapa yang pantang ditinggalkan,” ungkap Fadhli.

Namun, ujar dia, yang perlu digarisbawahi, yaitu siapapun yang menjadi presidennya maka Golkar dipastikan selalu ada di dalam pemerintahan.

Fadhli juga mencermati Airlangga adalah Ketua Umum Partai Golkar yang cukup super power. Kesolidan internal Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga cukup kuat.

“Jadi, kalau dikatakan buah simalakama sih tidak pas. Faktanya jika Airlangga mau dimunaslubkan siapa kader Golkar yang punya kekuatan untuk menggantikan Airlangga? Selain itu juga soal reshuffle saya kira Presiden Jokowi di akhir kepemimpinannya tidak akan gegabah untuk mengganti Airlangga yang notabene cukup kuat di Golkar,” tambah Fadhli.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button