Pebulu tangkis Denmark, Anders Antonsen berhasil meraih gelar juara Indonesia Open 2025 usai menumbangkan wakil Taiwan, Chou Tien Chen.
Tampil di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (8/6/2025), Antonsen menutup petualangannya di ajang Super 1000 itu dengan kemenangan sengit dua gim 22-20 dan 21-14 atas Chou.
Hasil ini terasa spesial, sebab ini menjadi gelar pertama pebulu tangkis Denmark di ajang Indonesia Open. Selain itu, ini juga menjadi gelar perdananya sepanjang tahun 2025.
“Rasanya luar biasa. Saat gim pertama, saya sebenarnya unggul jauh, mungkin sekitar 20-13, lalu skor jadi imbang 20-20. Sulit untuk bilang bahwa saya tetap tenang saat itu, karena suasananya benar-benar gila,” kata Antonsen.
Meski berada dalam situasi yang kurang menguntungkan, Antonsen mengatakan dirinya berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan diri dan fokus pada strategi yang telah dipersiapkan.
“Itu yang membantu saya tetap berada dalam permainan dan akhirnya bisa merebut gim tersebut. Saya pikir mengamankan gim pertama itu sangat penting untuk hasil akhir pertandingan ini. Kalau saya kalah di gim pertama, segalanya bisa berubah,” ucap dia.
Lebih jauh, Antonsen mengatakan gelar Indonesia Open amat berarti baginya di tahun ini. Apalagi, kompatriot dari Viktor Axelsen itu menanggung beban cukup berat setelah musim yang menakjubkan pada tahun 2024.
Di mana pada tahun itu, Antonsen mampu meraih empat gelar dari enam final yang dilaluinya. Adapun keempat gelar itu datang dari ajang Malaysia Open, Indonesia Masters, Denmark Open, dan China Masters.
Pada musim ini, penampilan Antonsen sejatinya tidak buruk-buruk amat. Ia berhasil menembus dua partai final, yakni di Malaysia Open dan Thailand Open.
Sayangnya, dari ketiga laga puncak tersebut, Antonsen harus puas membawa pulang medali perak alias finis sebagai runner-up.
“Saya tidak tahu apa arti pastinya untuk sisa tahun 2025, tapi kemenangan ini sangat penting buat saya secara pribadi,” ucapnya
“Tahun lalu adalah tahun yang luar biasa saya memenangkan banyak pertandingan, mungkin paling banyak dalam satu tahun kalender sepanjang karier saya. Jadi ketika awal tahun ini saya belum mendapatkan gelar, saya sedikit kecewa karena saya sudah terbiasa menang. Saya merasa harus memenangkan sesuatu,” ujar dia menambahkan.