Pada Kamis (12/6/2025), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) menunjuk sejumlah nama menjadi pengurus baru. Tak disangka, ada nama Nanik Sudaryati Deyang (NSD) di jajaran komisaris.
Perempuan yang dikenal sebagai jurnalis senior itu, kini masih menjabat Wakil Kepala I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, dipercaya sebagai Komisaris Independen Pertamina.
Pengangkatan Mbak Nanik atau NSD, sapaan akrabnya, berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna Perusahaan Perseroan PT Pertamina (Persero) Nomor SK-150/MBU/06/2025 / Nomor SK.012/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Juni 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Pertamina (Persero).
Alhamdulillah. Bisa jadi, Mbak Nanik yang alumni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) itu, tak pernah bermimpi bakal berkantor di perusahaan migas pelat merah yang menjadi kebanggaan 281 juta rakyat Indonesia.
Maklumlah, kehidupan Mbak Nanik lebih banyak untuk mengejar berita atau isu-isu hot mengenai ekonomi, sosial dan politik. Wajar jika Mbak NSD cukup dikenal di kalangan jurnalis, khususnya lawasan.

Pahit getirnya dunia jurnalistik, membuat Mbak Nanik punya jejaring relasi yang luas dan kuat. Mulai kelas pedagang pasar, pengamat, elit parpol, menteri, petinggi BUMN, hingga Presiden Prabowo Subianto, cukup mengenal perempuan kelahiran Madiun, pada 3 Januari 1968 itu.
Karir jurnalistiknya dimulai pada 1989-1994, nekat menjadi wartawan Persda-Kompas. Dilepaskannya posisi sebagai Area Manager PT Wyeth.
Selanjutnya naik pangkat menjadi CEO Kresna Media Komunika, milik Bambang Tri Atmodjo. Kemudian menjadi Pimred/Pemimpin Umum Koran Berita Yudha pada 1994-1997.
Ingin suasana baru, Mbak Nanik lompat ke Jawa Pos Group, menjabat sebagai CEO/Pimred Majalah Ekonomi Prospektif pada 1997-2005. Pernah juga menjabat Dewan Komisaris Institut Banking Research (IBRA) pada 2003-2005.
Mungkin karena ilmu ekonominya cukup oke, Mbak Nanik ditunjuk menjadi Penasehat Asosiasi Analis Pasar Modal Indonesia (2004-2005).

Kemudian dipercaya sebagai Direktur MNC (2005-2009). Saat bernaung di MNC Group, begitu banyak tabloid karyanya, hingga tahun 2015.
Pada 2012 hingga 2019, Prabowo menunjuknya sebagai konsultan media. Saat pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengikuti Pilpres 2019, dia dipercaya sebagai Wakil Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi.
Mungkin banyak yang tak tahu, kepeduliannya terhadap warga miskin, cukup tinggi. Mbak Nanik menjabat Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang didirikan Prabowo, berfokus kepada anak-anak, perempuan, hingga masyarakat miskin.
Di sela kesibukan, Mbak Nanik mencoba peruntungan bisnis lewat Cafe Janji Hati Group. Jika kebetulan jalan-jalan dan menemukan Cafe Janji Hati, itu miliknya.
Oh, iya. Sibuk menjadi Waka I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, kini Komisaris Independen Pertamina, Mbak Nanik tetap sebagai Dewan Redaksi Inilah.com. Rupanya, jurnalistik tak pernah redup.