Anggota Keluarga Korban Ledakan Garut Sebut Saudaranya Sering Diajak Ikut Pemusnahan Amunisi TNI


Salah satu anggota keluarga korban ledakan dahsyat saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Anjar (39) mengaku saudaranya Iyus Ibing bin Inon yang menjadi salah satu korban tewas akibat ledakan kerap diajak untuk ikut dalam kegiatan pemusnahan amunisi tak layak pakai tersebut.

“Jadi dari pihak TNI itu kadang suka manggil saudara saya itu. Mamang itu, Pak Yus itu. Ya, mungkin kalau bahasanya inilah, dia itu sudah paham di bidang amunisi itu,” tutur Anjar saat ditemui Inilah.com di RSUD Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Selasa pagi (13/5/2025).

Ia menyebut, tugas Iyus adalah membongkar amunisi yang sudah diledakkan. Menurutnya, Iyus sering mengambil tembaga dari amunisi yang sudah diledakkan itu untuk dijual.

“Kalau informasi kemarin memang betul, karena mereka itu bisa dijual juga ya itu tembaganya itu kan dijual, mungkin cari bekas ledakan itu,” ujar Anjar.

Sebelumnya, sebanyak 13 orang tewas empat di antaranya aparat TNI akibat ledakan besar saat pemusnahan amunisi TNI yang sudah tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).

Ke-13 jenazah korban ledakan itu saat ini masih dalam proses identifikasi dan autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat sejak Senin kemarin.

Berikut nama-nama korban jiwa:

Anggota TNI:

1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan selaku Kepala Gudang Munisi III Pusat Peraltan TNI AD
2. Mayor Cpl Anda Rohanda selaku Kepala Seksi Adminitasi Pergudangan Pusat Munisi III
3. Kopda Ery Peanggodo
4. Pratu Apriyo Setiawan

Warga sipil:

1. Agus bin Kasmin
2. Ipan bin Obur
3. Anwar bin Inon
4. Iyus Ibing bin Inon
5. Iyus Rizal bin Saepuloh
6. Toto
7. Dadang
8. Rustiawan
9. Endang