Kanal

Bahaya! Prank Tarik Kursi Bisa Sebabkan Coccydynia

Mungkin Anda pernah melihat tayangan di video pendek ketika seseorang menge-prank temannya dengan menarik kursi ketika ia hendak duduk. Berhati-hatilah karena risikonya fatal bisa mengakibatkan kelumpuhan.

Peristiwa prank menarik kursi ketika hendak duduk terjadi di Malaysia dan menjadi viral. Akibatnya seorang artis cilik bernama Puteri Rafasya mengalami kelumpuhan setelah jatuh dalam posisi duduk gara-gara kursinya ditarik secara tiba-tiba.

The Strait Times menulis, peristiwa tersebut terjadi saat Puteri syuting serial drama pada akhir Februari lalu. Artis berusia 12 tahun itu hendak duduk di kursi saat melakukan latihan ketika anak lain menarik kursi tersebut sebagai prank.

Akibat prank tarik kursi itu, Puteri jatuh dan mendarat di kaki logam sebuah tripod. Dia mengalami patah tulang pinggul dan sempat mengalami mati rasa di tungkai bawahnya karena sistem saraf yang tidak berfungsi. Prank tersebut juga membuatnya sempat tidak bisa berjalan.

Insiden tersebut memengaruhi sistem sarafnya. Tubuhnya juga mengalami mati rasa hingga membuatnya tak bisa berjalan. Ia bahkan sebelumnya harus bergantung pada popok dan kantung urine untuk buang air.

Setidaknya kasus ini menjadi contoh dan seharusnya menjadi kasus terakhir di mana pun mengingat cara nge-prank seperti ini sangat berbahaya. Saat seseorang jatuh dengan posisi terduduk di lantai tentu akan mengakibatkan benturan dengan tulang ekor yang berisiko fatal.

Berat badan akan membuat tulang ekor tertekan dalam keadaan terhentak. Akibatnya, tulang ekor tidak bisa menahan berat badan dan bisa patah. Dalam istilah kesehatan cedera akibat jauh terduduk seperti ini dikenal dengan coccydynia. Cedera di area ini dapat menyebabkan memar, dislokasi, hingga patah tulang ekor. Proses penyembuhannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama.

Apa sebenarnya penyakit coccydynia?

Istilah tulang ekor berasal dari kata Yunani untuk ‘cuckoo’ karena menyerupai paruh burung dengan ujung mengarah ke bawah. ‘Dynia’ berarti ‘nyeri’, jadi ‘coccydynia’ secara harfiah berarti ‘nyeri tulang ekor’. Dan karena tulang itu sesuai dengan letak ekor hewan, tulang itu disebut ‘tulang ekor’.

Cleveland Clinic di websitenya mengungkapkan, tulang ekor terdiri dari tiga hingga lima vertebra (tulang) yang menyatu. Lokasinya terletak di bawah sakrum, struktur tulang di dasar tulang belakang. Beberapa tendon, otot, dan ligamen terhubung dengannya. Baik tulang ekor dan tuberositas ischial (dua tulang yang membentuk bagian bawah panggul) menahan berat badan saat duduk.

Dua pertiga orang dewasa memiliki tulang ekor yang sedikit melengkung bukannya mengarah lurus ke bawah, tetapi tulang ekor yang melengkung terlalu jauh tidak normal dan, karenanya, menyakitkan.

Nyeri tulang ekor berkisar dari nyeri tumpul hingga tusukan keras. Itu bisa bertahan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau terkadang lebih lama. Ada tiga jenis peristiwa yang menyebabkan nyeri tulang ekor. Pertama adalah trauma eksternal ketika tulang ekor memar, patah atau terkilir akibat terjatuh.

Kedua adalah trauma internal yang disebabkan oleh persalinan yang sulit atau karena terlalu lama duduk di permukaan yang sempit atau keras. Sementara yang terakhir adalah adalah infeksi, abses dan tumor.

Gejala dan penyebab

Wanita lima kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengembangkan coccydynia. Orang dewasa dan remaja lebih sering mendapatkannya daripada anak-anak. Orang gemuk tiga kali lebih rentan daripada mereka yang memiliki berat badan ideal menurut skala BMI (Body Mass Index). Anda juga lebih rentan jika menurunkan berat badan terlalu cepat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan nyeri pada tulang ekor. Yang paling sering terjadi adalah gara-gara terjatuh. Misalnya jatuh terduduk karena prank kursi diambil teman, atau terpeleset karena lantai licin atau bisa juga jatuh dari tangga. Jika terjatuh dengan sangat parah, dapat menyebabkan tulang ekor memar, patah atau terkilir.

Penyebab lainnya selain jatuh adalah cedera ketegangan berulang (RSI). Olahraga seperti bersepeda dan mendayung mengharuskan Anda untuk bersandar dan meregangkan tulang belakang. Terlalu banyak gerakan berulang dapat membuat jaringan di sekitar tulang ekor tegang.

Ada pula yang mengalami nyeri tulang ekor ketika seseorang tengah hamil. Selama kehamilan, tubuh wanita mengeluarkan hormon yang melunakkan area antara sakrum dan tulang ekor. Ini memungkinkan tulang ekor untuk bergerak seperlunya selama persalinan.

Ini adalah proses alami, tetapi sayangnya, gerakan seperti itu dapat meregangkan otot dan ligamen di sekitar tulang ekor terlalu jauh, menyebabkan rasa sakit tambahan. Ketegangan seperti itu pada jaringan lunak membuat mereka tidak mendukung tulang ekor pada sudut yang benar.

Penyebab berikutnya adalah kegemukan. Berat badan ekstra memberikan tekanan tambahan pada tulang ekor. Ini dapat menyebabkan tulang ekor condong ke belakang. Tulang ekor akan sakit jika keluar dari posisinya. Sebaiknya jika berat badan terlalu ringan, Anda tidak memiliki cukup lemak di bokong untuk mencegah tulang ekor bergesekan dengan otot, ligamen, dan tendon. Sehingga bisa merusak jaringan lunak.

Ada pula nyeri tulang ekor yang diakibatkan karena kebanyakan duduk. Tindakan sederhana ini dapat meningkatkan nyeri tulang ekor, terutama jika duduk di permukaan yang keras atau sempit. Lakukan yang terbaik untuk sering bangun, meregangkan tubuh, dan berjalan-jalan sebentar. Lebih baik lagi, temukan tempat duduk yang lebih lembut dan nyaman untuk Anda atau gunakan kursi empuk.

Apa saja gejala nyeri tulang ekor? Gejala coccydynia meliputi, nyeri pegal atau menusuk di tulang ekor, nyeri yang lebih parah saat berganti dari duduk ke berdiri, serta nyeri yang lebih parah saat duduk dalam waktu lama. Seringkali terjadi nyeri saat buang air besar, atau saat berhubungan seks.

Gejala terkait lainnya yang mungkin terjadi dengan coccydynia meliputi depresi, kecemasan, tidur yang buruk, bokong yang menyakitkan dan sakit punggung. Nyeri tulang ekor juga sering menjadi pertanda kehamilan. Saat janin tumbuh, beratnya menekan ruang panggul, menyebabkan rasa sakit di area itu. Nyeri tulang ekor biasanya lebih buruk ketika seorang wanita sedang menstruasi.

Mengingat bahayanya nyeri tulang ekor, sudah saatnya menghentikan bermain-main atau nge-prang dengan menarik kursi orang lain ketika hendak duduk. Artis cilik Malaysia ini menjadi salah satu contoh berbahayanya tindakan konyol yang bisa merugikan kehidupan korbannya

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button