Sedikitnya 26 orang tewas dalam bencana banjir dan longsor akibat hujan deras yang melanda sejumlah negara bagian di India dalam tiga hari terakhir.
Delapan korban jiwa dilaporkan di Assam, menurut badan bencana di negara bagian itu seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (1/6/2025).
Menteri Federal Kiren Rijiju, yang juga anggota parlemen Arunachal Pradesh, mengatakan tujuh orang di wilayah itu tewas dalam bencana longsor.
Korban tewas lainnya dilaporkan oleh Negara Bagian Meghalaya dalam beberapa insiden yang berkaitan dengan hujan dalam tiga hari terakhir.
Di Negara Bagian Mizoram, sedikitnya lima orang tewas terkena longsor, menurut All India Radio.
Angkatan Darat India mengatakan pihaknya segera mengerahkan tentara dan paramiliter untuk membantu penyelamatan 800 warga sipil di daerah-daerah terdampak di Negara Bagian Manipur.
“Orang-orang telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” kata pihak Angkatan Darat.
“Makanan, air, dan obat-obatan penting telah disediakan,” sambung mereka.
Puluhan orang meninggal setiap tahun selama musim hujan akibat banjir bandang dan tanah longsor di seluruh India, negara berpenduduk 1,4 miliar orang.
Musim hujan tahunan India dari bulan Juni hingga September menawarkan jeda dari teriknya musim panas dan sangat penting untuk mengisi kembali persediaan air, tetapi juga membawa kematian dan kehancuran yang meluas.
Asia Selatan semakin panas dan dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami perubahan pola cuaca, tetapi para ilmuwan tidak jelas tentang bagaimana sebenarnya planet yang memanas memengaruhi musim hujan.
Bulan lalu, ibu kota keuangan India, Mumbai, dilanda hujan monsun yang dimulai dua minggu lebih awal dari biasanya, yang paling awal dalam hampir seperempat abad, menurut peramal cuaca.