Bansos Malah Dipakai Judol, BP Taskin Usul Hanya Diberikan ke Masyarakat Miskin Rentan

Basuki Medium.jpeg

Jumat, 11 Juli 2025 – 16:26 WIB

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko (tengah) ditemui di Jakarta, Jumat (11/7/2025). (Foto: Antara/Sean Filo Muhamad)

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko (tengah) ditemui di Jakarta, Jumat (11/7/2025). (Foto: Antara/Sean Filo Muhamad)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengusulkan bantuan sosial (bansos) hanya diberikan kepada masyarakat miskin yang rentan, seperti golongan lansia, disabilitas, dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hal tersebut diungkapkannya dalam menanggapi adanya fenomena penyalahgunaan bansos untuk judi online (judol).

“Bansos baiknya hanya untuk yang lansia, yang mungkin difabel, mungkin yang ODGJ ya kan?” ujar Budiman di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Budiman menekankan masyarakat miskin yang secara fisik masih kuat harus diberdayakan agar mereka terbebas dari kemiskinan dengan kekuatan yang mereka miliki.

Dalam upaya tersebut, pihaknya telah merumuskan Rencana Induk Percepatan Pengentasan Kemiskinan, yang mencakup sembilan pendekatan dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Kesembilan pendekatan tersebut, jelas Budiman, di antaranya pada sektor pangan, hunian, perumahan, energi terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, industri kreatif, dan industri digital.

“Karena itulah Pak Prabowo Subianto membuat BP Taskin agar pengentasan kemiskinan approach-nya tidak sekadar memberikan pelampung,” tegasnya.

Budiman memberikan perumpamaan bahwa akan selalu ada orang yang merasa aman setelah diberikan pelampung (bansos), sehingga mereka akan terus mengapung tanpa tujuan.

Oleh karena itu, ia memastikan pemerintah melalui BP Taskin hadir untuk memberikan perahu atau pendampingan pemberdayaan, agar para masyarakat miskin dapat menuju pulau impian mereka, yaitu terbebas dari kemiskinan.

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan bahwa nilai transaksi bantuan sosial (bansos) yang digunakan untuk judi online mencapai Rp957 miliar.

Kementerian Sosial (Kemensos) dan PPATK terus menganalisis dan memadankan data seluruh rekening bansos yang disalurkan melalui Kemensos.

Pada pertengahan tahun 2025 ini, dilakukan analisis pada 28,4 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos dengan 9,7 juta NIK pemain judol tahun 2024, dan ditemukan ada sebanyak 571.410 NIK yang sama.

“Sebanyak dua persen orang penerima bansos merupakan pemain judol tahun 2024 dan terdapat 7,5 juta transaksi dengan nilai Rp957 miliar,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.

Topik
Komentar