Market

Baru 32 Tahun, Anak Pertama Menlu Retno Pimpin Bank Aladin Syariah

Jangan kaget kalau hari-hari ini, wajah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi lebih berseri-seri ketimbang biasanya. Ternyata, anaknya yang baru 32 tahun itu, menapaki sukses di dunia perbankan. Jadi bos Bank Aladin Syariah.

Kepastian Dyota Mahottama Marsudi, putera pertama Menlu Retno menjabat Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk, setelah ada pernyataan lulus tes uji kelayakan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tersurat dalam keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-166/D.03/2021 tertanggal 11 November 2021.

Mungkin anda suka

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk, pekan ini, memutuskan adanya perubahan nama menjadi Bank Aladin Syariah. Selain itu, diputuskan adanya pergantian direksi dan komisaris. Dan, Dyota ditunjuk menjabat presdir.

Sebelum menjadi bos di bank digital syariah pertama di Indonesia, Dyota sebenarnya sudah nyemplung ke bisnis keuangan. Sejak 2018, dia menjabat Senior Executive Director Vertex Ventures. Sebuah perusahaan modal ventura yang berbasis di Singapura. Sepanjang 2016 hingga 2018, Dyota adalah co-founder sekaligus Chief Operating Officer (COO) perusahaan rintisan Happy5 yang bergerak di bidang Software-as-a-Service (SaaS). Jadi, soal digitalisasi bukan sesuatu yang asing baginya.

Ke depan, Dyota ingin mengembangkan inklusi keuangan hingga pelosok negeri. Agar sebagian besar rakyat Indonesia semakin melek keuangan. Melalui bank yang berkode emiten BANK ini, masyarakat di pelosok, bisa dengan mudah mendapatkan layanan perbankan. Tentu saja memanfaatkan teknologi digital.

“Teknologi digital yang kami akan miliki memungkinkan masyarakat Indonesia mengakses layanan perbankan syariah di mana saja dengan mudahnya, serta mendukung inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Dyota, Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Selain itu, Dyota punya mimpi besar yakni menjadikan Bank Aladin Syariah sebagai bank syariah papan atas. Mampu memberikan layanan perbankan digital berbasiskan syariah yang terbaik. Tujuannya mulia, memajukan ekonomi digital berbasiskan syariah yang mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button