Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Zainal Abidin Rahawarin, berhasil memenangkan pemilihan calon penjabat Gubernur Maluku. Rahawarin mendapat suara terbanyak dalam pemilihan yang diselenggarakan oleh DPRD Maluku.
Dalam pemilihan yang berlangsung dua putaran, Rahawarin berhasil mengumpulkan 21 suara.
“Karena saya menjabat sebagai salah satu Ketua PBNU, saya melaporkan hasil itu kepada Gus Yahya (Ketua Umum PBNU). Gus Yahya merespons positif,” kata Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, dalam sebuah pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
DPRD Maluku telah menetapkan tiga nama untuk diusulkan kepada presiden sebagai calon penjabat Gubernur Maluku. Selain Rahawarin, dua nama lainnya yang masuk dalam nominasi adalah Mayjen TNI Dominggus Pakel, Deputi II Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSNN, serta Djufri Rahman, staf ahli bidang pemerintahan dan otonomi daerah Menpan RB.
Ketua DPRD Provinisi Maluku, Benhur G. Watubun, memimpin langsung proses pemungutan suara yang melibatkan lima calon.
“Pemungutan suara diikuti oleh 43 anggota Dewan. Setiap anggota dewan boleh memilih satu sampai tiga nama dari lima calon yang ada,” jelas Watubun.
Dalam putaran pertama, Rahawarin dan Dominggus sama-sama mendapat 31 suara. Disusul Djufri dengan 29 suara, Saptenno dengan 7 suara, dan Olivia dengan 6 suara. Karena adanya kesamaan jumlah suara antara Rahawarin dan Dominggus, Dewan memutuskan untuk menggelar putaran kedua, yang berujung pada kemenangan Rahawarin.
“Kami percaya tiga nama yang telah ditetapkan merupakan figur terbaik dan kami doakan salah satu nama akan ditetapkan menjadi penjabat gubernur oleh presiden,” kata Benhur G. Watubun.
Masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku saat ini, Murad Ismail dan Barnabas Orno, akan berakhir pada 31 Desember 2023. Dengan penunjukan penjabat gubernur baru ini, diharapkan Provinsi Maluku dapat melanjutkan langkah-langkah pembangunan dan pembaruan yang telah dimulai.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)