Arena

Bikin Takjub, Ini Kejuaraan Bulu Tangkis Paling Bergengsi di Dunia

Bulu tangkis atau Badminton adalah salah satu olahraga yang paling popular di Indonesia. Beragam kejuaraan bulu tangkis pernah ditaklukkan Indonesia. Tidak mengherankan jika Indonesia telah mencapai banyak prestasi kelas dunia melalui olahraga ini.

Beragam kejuaraan atau turnamen bergengsi bulu tangkis telah dihelat di berbagai. Bahkan, tak sedikit beberapa ajang bulu tangkis ini menawarkan beragam hadiah oleh para partisipannya hingga ratusan juta rupiah.

Berikut daftar 5 kejuaraan dunia bulu tangkis bergengsi yang selalu dinantikan oleh para atlet dan pecinta bulu tangkis di seluruh dunia.  

turnamen badminton paling bergengsi
Ilustrasi: gettyimages.com

1. Piala Thomas

Nama Thomas dalam kejuaraan bulu tangkis ini berasal dari Sir George Alan Thomas, pendiri sekaligus Presiden pertama Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF). Setelah itu, pada tahun 1939, Thomas menggagas gagasan kejuaraan beregu putra Internasional. Akhirnya pada tahun 1948-1949 kejuaraan beregu putra ini diselenggarakan untuk dihelat

Pada kompetisi ini, tim bulu tangkis putra dunia dibagi menjadi empat zona: Pan-Amerika, Asia (Timur dan Barat), Australasia, dan Eropa. Kompetisi ini memiliki empat format dengan sembilan seri yaitu, lima tunggal dan empat ganda.

Pada Piala Thomas ke-4 yang diselenggarakan di Singapura tahun 1958, Indonesia berhasil meraih piala bergengsi dengan mengalahkan juara bertahan Malaysia di babak final. Apalagi, antara tahun 1958 hingga 2002, Indonesia mampu mendominasi perolehan Piala Thomas tersebut. Setelah itu, tim Merah Putih hanya mampu meraih juara runner up (2010, 2016), dan semifinal (2004, 2006, 2008, 2014, dan 2018).

2. Piala Uber

Piala Uber pertama kali diusulkan pada tahun 1950 sebagai kejuaraan bulu tangkis internasional untuk tim putri. Nama Uber berasal dari karakter H.S. Bety Uber, mantan pemain bulu tangkis dari Inggris. Piala Uber pertama diselenggarakan di Inggris pada tahun 1957. 

Sejak awal berdiri hingga tahun 1984, piala ini diadakan setiap 3 tahun sekali. Namun, setelah itu diadakan setiap 2 tahun bersamaan dengan Piala Thomas.  

Hingga tahun 2018, selama 27 kali Piala Uber, Indonesia hanya berhasil memenangkannya sebanyak 3 kali, yakni 1975, 1994, dan 1996. Susy Susanti merupakan salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia yang berjasa dalam kesuksesan tim Indonesia saat menjuarai Piala Uber pada tahun 1994 dan 1996.

Indonesia adalah negara pertama yang berhasil “mengawinkan” Piala Thomas dan Uber, karena berhasil memenangkannya hampir secara bersamaan, yaitu Piala Uber di tahun 1975 dan Piala Thomas di tahun 1976.  

3. All England

Kejuaraan All England adalah salah satu ajang kompetisi bulu tangkis paling bergengsi di dunia dan diadakan setiap tahun. Menurut National Badminton Museum, kompetisi ini mungkin merupakan turnamen bulu tangkis tertua di dunia, yang diadakan di Scottish Drill Hall di London sejak 1899. 

Pada mulanya di tahun 1898, gelar yang diperebutkan hanya untuk regu ganda putra, putri, dan campuran. Sehingga, saat itu belum ada regu tunggal putra dan putri.

Namun, tahun berikutnya, kejuaraan dimulai dengan pertandingan tunggal putra dan putri. Setelah itu, musim waktu pertandingan ditambah menjadi dua hari.

Kejuaraan ini merupakan salah satu ajang BWF World Tour Super 1000 yang telah ditunggu-tunggu oleh para pecinta bulutangkis di seluruh dunia. Tan Joe Hoek adalah pemain bulu tangkis Indonesia pertama yang memenangkan Kejuaraan Tunggal Putra All England di tahun 1959. 

Hal yang tak kalah menarik adalah Rudy Hartono merupakan pemain bulu tangkis Merah Putih dan satu-satunya pemain bulu tangkis di dunia yang berhasil menjadi juara All England sebanyak 8 kali, yakni di tahun 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974 dan 1976. Menurut National Badminton Museum, rekor tersebut belum dipecahkan oleh pemain bulu tangkis Indonesia lainnya.  

4. Piala Sudirman

Ajang kejuaraan bulutangkis Internasional ini berasal dari Indonesia. Nama piala ini berasal dari bapak bulu tangkis Indonesia, Dick Sudirman. Uniknya, tidak ada persaingan memperebutkan hadiah uang di ajang beregu campuran ini. Namun, hasilnya memengaruhi penempatan di daftar BWF atau Badminton World Federation.

Sejak dimulai pada tahun 1989, Piala Sudirman telah diselenggarakan sebanyak 17 kali. Piala Sudirman diadakan setiap dua tahun sekali dan dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda.

Dalam kompetisi ini menyelenggarakan seluruh sektor, mulai dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan terakhir ganda campuran. 

China mendominasi Piala Sudirman sejak digelar pada tahun 1989. China telah meraih 12 gelar Piala Sudirman yaitu 1995, 1997, 1999, 2001, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, 2019 dan terakhir 2021. 

Ironisnya, Indonesia baru sekali menang, pada ajang perdana Sudirman Cup tahun 1989 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Sudirman pertama. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah lagi menjadi tuan rumah kompetisi tersebut.

5. Indonesia Terbuka

Kejuaraan Indonesia Terbuka atau Indonesia Open merupakan kejuaraan bulu tangkis bintang enam yang terkenal diadakan di Indonesia sejak tahun 1982. 

Dilansir dari Antara, Indonesia Open merupakan turnamen berkategori BWF Tour Super 1000. Sebelumnya sejak tahun 2007, Indonesia Open merupakan kategori BWF Super Series, kemudian pada tahun 2010 dipromosikan menjadi BWF Super Series Premier. Ini adalah kejuaraan bulutangkis bintang enam. Dan hanya ada lima kejuaraan di level ini yaitu Malaysia Open, Denmark Open, China Open, All England dan Indonesia Open.

Sebagai salah satu turnamen BWF terbaik di dunia dan menjadi favorit para atlet dunia, maka di tahun 2018, Indonesia Open dipilih sebagai turnamen yang menjadi bagian dari HSBC BWF World Tour Super 1000 Series. Ini adalah ajang tertinggi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Untuk level ini hanya terdiri dari tiga turnamen, antara lain China Open, All England dan Indonesia Open.

Kejuaraan bulu tangkis tahunan ini tak kalah prestisius dibandingkan All England. Para atlet bulu tangkis dunia akan bangga jika bisa mengikuti event ini karena fanatisme suporter Indonesia begitu besar. Tak hanya itu, total hadiah yang ditawarkan lebih besar dari pada All England. 

Tak hanya itu, total hadiah yang ditawarkan lebih besar dibandingkan All England. Pada 2022, total hadiah yang diperebutkan di ajang Indonesia Open berjumlah US$1,2 juta atau setara dengan Rp17,7 miliar, sedangkan pada ajang All England 2022 adalah US$990 ribu atau setara Rp14,2 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button