News

Bukan Lone Wolf, Pengebom Polsek Astana Anyar Diduga Bagian Jaringan Terstruktur

bukan-lone-wolf,-pengebom-polsek-astana-anyar-diduga-bagian-jaringan-terstruktur

Kamis, 08 Des 2022 – 21:12 WIB

Antarafoto Kondisi Polsek Astanaanyar Pascaledakan 081222 Rai 5 - inilah.com

Petugas Brimob Polda Jabar berjaga di depan Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022). Polsek Astana Anyar ditutupi pagar seng pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi Rabu (7/12/2022) dan seluruh pelayanan dialihkan sementara ke Polrestabes Bandung. (Foto: Antara Foto/Raisan Al Farisi)

Sejumlah dugaan mencuat usai aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Salah satunya mengenai pelaku pengeboman bukan lone wolf atau bekerja sendiri. Namun, diduga aksi jaringan terstruktur.

“Berbeda dengan pelaku yang melakukan penyerangan di Bareskrim (Mabes Polri pada 2021), diidentifikasi oleh Densus bahwa itu lone wolf,” kata Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ibnu Suhendra di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Kamis (8/12/2022).

Dia menjelaskan, pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar yaitu Agus Sujatno terlibat sebagai perakit bom panci di Kelurahan Cicendo pada 2017 lalu. Agus kemudian ditangkap dan menjalani hukuman penjara empat tahun di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Agus bebas pada tahun 2021.

Oleh karena itu, Ibnu menduga, aksi Agus melakukan teror melalui bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar berasal dari jaringan atau kelompok yang terstruktur. Sebab, serangan terhadap Polsek Astana Anyar serupa dengan aksi kelompok teroris sebelumnya yang juga menyerang kantor polisi.

“Jika dilihat dari motif, kelompok ini ingin melakukan penyerangan terhadap kepolisian,” katanya

“Pelaku ini melakukan sasaran dengan anggota polisi kita yang sedang apel pagi, dengan tujuan supaya anggota kita lebih banyak korban,” ujar Ibnu menambahkan.

Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar sempat mengemukakan dugaan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar merupakan lone wolf atau bergerak sendiri.

“Sementara iya, itu sementara lone wolf,” kata Boy kepada wartawan, Rabu.

Namun, Boy menyebut, BNPT masih terus mendalami jaringan yang membantu pelaku menjalani aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

Masih “Merah”

Sementara, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pelaku bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim, berstatus “masih merah” dalam program deradikalisasi.

“Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Jadi artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok “masih merah”. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda,” kata Listyo dalam jumpa pers di Kota Bandung, Rabu (7/12).

Listyo menjelaskan, Agus Sujatno masih susah diajak bicara. Selain itu, cenderung menghindar.

Aksi bom bunuh diri yang dilakukan Agus Sujatno di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jabar, berlangsung Rabu kemarin sekitar pukul 08.20 WIB.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana mengatakan, ada 11 orang menjadi korban aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Dari 11 orang ini, 10 di antaranya merupakan anggota polisi, sedangkan satu orang lainnya warga sipil.

“Ada 11 orang jadi korban, terdiri 10 anggota Polri dan satu warga sipil. Seorang anggota Polri meninggal dunia,” kata Suntana.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button