Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak swasta dan perbankan untuk berpartisipasi dalam pemenuhan anggaran infrastruktur yang diproyeksikan mencapai US$625 miliar hingga 2026.
“Total investasi yang dibutuhkan untuk infrastruktur periode 2025 hingga 2026 sekitar 625 miliar dolar AS. Anggaran negara hanya memenuhi sekitar 40 persen. Jadi, kita menghadapi kesenjangan pembiayaan,” kata Sri Mulyani dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Merujuk paparannya, APBN memenuhi sebesar 143,84 miliar dolar AS dari kebutuhan investasi infrastruktur, setara 23 persen dari total kebutuhan. Sementara dari APBD sesar 106,31 miliar dolar AS atau 17 persen.
Dia pun merinci berbagai tantangan pembangunan infrastruktur. Salah satunya tekanan ekonomi global yang masih terakselerasi, di mana ketegangan geopolitik masih berlanjut sehingga memicu fragmentasi dan ketidakstabilan antarnegara dan wilayah.
Sementara itu, Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo menyatakan, perseroan mendukung pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang berujung kepada pemerataan pembangunan dan mendorong perekonomian nasional.
“Kami percaya bahwa pembangunan infrastruktur adalah fondasi utama pertumbuhan ekonomi nasional, dan BNI akan terus berkontribusi di dalamnya,” ujar Okki.
Dari moda transportasi modern hingga jaringan jalan tol, kata Okki, BNI hadir demi mendukung konektivitas dan pemerataan pembangunan. Kehadiran BNI di konferensi ini, menunjukkan konsistensi peran perusahaan sebagai agent of development.
“BNI terus meningkatkan kontribusinya pada pengembangan sektor infrastruktur. Pada 2016, BNI terlibat dalam pembiayaan proyek LRT Palembang senilai Rp4,59 triliun,” ungkapnya.
Dalam proyek ini, lanjutnya, BNI bertindak sebagai original mandated lead arranger dan book runner, serta mengucurkan pembiayaan sebesar Rp1,99 triliun. Proyek ini menjadi simbol awal dukungan BNI terhadap transportasi publik berbasis rel.
Komitmen BNI berlanjut pada 2017 ketika mendukung proyek LRT Jabodebek dengan pembiayaan Rp6 triliun, bagian dari total kebutuhan proyek sekitar Rp18 triliun. Di mana, BNI menjadi salah satu tulang punggung pendanaan yang memungkinkan realisasi transportasi massal antarkota di kawasan Jabodetabek.
Pada 2018, lanjutnya, BNI turut serta dalam proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Melalui sindikasi kredit senilai Rp7,84 triliun, BNI memberikan pembiayaan Rp515,27 miliar kepada PT KAI dan PT Railink.
Dukungan ini memperkuat akses masyarakat ke transportasi udara secara cepat dan efisien. Pada 2019, BNI berpartisipasi dalam mendorong percepatan elektrifikasi Indonesia, dengan pembiayaan sebesar Rp2,3 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG).
“Pada 2021, BNI berkontribusi dalam pembiayaan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasitas 110 MW dengan total pembiayaan senilai 34 juta dolar AS,” ungkapnya.
Pada 2022, kata Okki, BNI sebagai salah satu joint mandated lead arranger and book runner bersama sindikasi beberapa bank mendanai Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo dengan total pendanaan sebesar Rp9,89 triliun.
Pada 2025, BNI kembali menunjukkan komitmennya dengan mendukung pendanaan pengadaan 612 unit kereta stainless steel new generation hasil kerja sama dengan PT KAI dan PT SMI. “Kereta ini didesain dengan kursi ergonomis dan kenyamanan tinggi guna mendukung efisiensi perjalanan masyarakat,” bebernya.
Selain perkeretaapian, BNI juga aktif dalam pendanaan proyek-proyek jalan tol strategis seperti Jakarta Outer Ring Road II, Trans Jawa, dan Trans Sumatra.
“Tahun lalu, BNI menjadi bagian penting dalam struktur pendanaan Jalan Trans Papua dan bertindak sebagai transaction advisor dalam pembiayaan ekuitas proyek Trans Jawa,” imbuhnya.
Untuk proyek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, lanjutnya, BNI membangun kantor pusat digital banking dan pendanaan Rp1,2 triliun untuk KEK Sanur. “Semua ini mencerminkan komitmen jangka panjang dalam mendukung kemajuan infrastruktur nasional secara menyeluruh,” pungkasnya.