Seorang guru olahraga asal Selandia Baru mencuri perhatian dunia usai mencetak gol ke gawang Boca Juniors di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Christian Gray, yang sehari-hari mengajar pendidikan jasmani di sebuah sekolah kecil, menorehkan gol penyeimbang 1-1 yang mengakhiri kisah dramatis tim amatir Auckland City di ajang prestisius ini.
Gol Gray bukan hanya menyelamatkan muka Auckland setelah sebelumnya dihancurkan Bayern Munich 10-0 dan dibantai Benfica 6-0, tetapi juga menjadi momen emas dalam perjalanan berat klub berbasis sukarelawan ini.
“Saya berasal dari kota kecil, sangat jauh dari sini, dan suasananya sangat berbeda. Jadi ini semacam mimpi,” ujar Gray usai pertandingan, dikutip ESPN.
Meski Boca Juniors tampil mendominasi dengan 41 tembakan berbanding 3, Auckland City menunjukkan semangat pantang menyerah. Bagi Gray dan rekan-rekannya—yang sebagian berprofesi sebagai pengantar barang, tukang, hingga guru—bermain di turnamen sekelas ini sudah merupakan pencapaian luar biasa. Terlebih, banyak pemain membiayai sendiri keikutsertaan mereka sambil tetap menjalani pekerjaan harian.
Pelatih Auckland, Paul Posa, menyebut hasil imbang ini sebagai “kemenangan moral” bagi klub kecil dengan semangat luar biasa.
“Anda tak bisa membayangkan betapa timpangnya perbedaan yang kami hadapi. Tapi klub kami punya hati yang besar. Poin ini adalah buah dari kerja keras semua orang di balik layar,” katanya.
Momen istimewa ini menutup perjalanan Auckland City di dasar klasemen grup, hanya dengan satu poin dari tiga laga. Namun bagi Gray, empat tahun perjuangan, latihan tanpa pamrih, dan pengorbanan waktu cuti sekolah, akhirnya terbayar lunas.
“Kami memang menjalani turnamen yang berat, hasilnya juga berat, tapi saya bangga dengan tim ini. Kami layak mendapat momen ini,” ungkap Gray.
Setelah mencetak salah satu gol paling berkesan di sejarah Piala Dunia Antarklub, Christian Gray kini bersiap kembali ke rutinitas: menandai tumpukan tugas siswanya—transisi luar biasa dari pentas dunia ke ruang kelas biasa.