Digugat Brasil Soal Evakuasi Juliana, Ini Respons Basarnas


Kepala Basarnas Mohamad Syafii merespons negara Brasil yang berencana menempuh jalur hukum atas kelalaian yang menyebabkan Juliana Marins meninggal dunia. Syafii menepis, menurutnya Basarnas telah bekerja semaksimal mungkin berkaitan dengan proses evakuasi.

“Saya rasa Basarnas akan menyampaikan sesuai porsi Basarnas. Basarnas melaksanakan tugas kemanusiaan diawali sejak informasi diberikan sampai korban bisa dievakuasi,” ujar Syafii kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Lebih lanjut, atas tudingan kelalaian Syafii mempertanyakan gugatan tersebut dilayangkan kepada siapa. Dia menegaskan kembali bahwa Basarnas sudah bekerja sesuai dengan SOP.

“Menurut saya relatif, itu disampaikan oleh siapa dan ditujukan untuk siapa. Karena yang saya sampaikan bahwa Badan Sar Nasional sesuai tugas, sudah melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang ada,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi V DPR Lasarus mempertanyakan tudingan kelalaian yang dinyatakan oleh negara Brasil. Dia kemudian memberikan contoh negara China yang memiliki tempat ekstrem namun keselamatan pengunjung diperhatikan.

“Kalau bicara kelalaian itu, lalai dalam arti apa dulu nih? Mungkin negara kita lalai, dilihat negara lain ya salah satu yang memberi komentar, saya baca dari China, ini bisa buka saja,” kata dia.

“Di China itu, kalau yang kalian tahu, ada banyak tempat-tempat yang indah di China itu, dan sangat berbahaya kalau dikunjungi. Tetapi di seluruh tempat-tempat yang indah ini, China membangun infrastruktur yang safety di sekitarnya, sehingga orang aman mengunjunginya,” sambungnya.

Dia membandingkan, di Indonesia banyak pariwisata ekstrem namun mitigasi bencana dan keamanan lokasi tak diperhatikan pemerintah.

“Sehingga mungkin negara lain menganggap, kenapa lu buka itu tempat untuk umum kalau tidak aman. Di situ mungkin letak kelalaian negara kita dipandang oleh negara lain dari kacamata kami,” tutur dia.

Terkait dengan tuntutan yang dilayangkan oleh negara Brasil dia tak banyak berkomentar karena tuduhan terebut belum jelas ditunjukan kepada siapa.

“Kalau nanti benar-benar korban ini menuntut, ini yang dituntut siapa? diarahkan kepada siapa? Saya rasa kita belum bisa diskusikan sekarang. Mari nanti kita lihat perkembangan selanjutnya,” tandasnya.