Sesaat setelah mengakhiri petualangannya di grand slam Roland Garros 2025, Novak Djokovic mengambil sejumput tanah liat lapangan Philippe-Chatrier sampai melambai lama ke arah tribun penonton yang berdiri untuk memberikan tepuk tangan meriah.
Impian Djokovic untuk meraih gelar grand slam ke-25 nya, terhenti di semifinal. Petenis Serbia itu tak berdaya melawan kehebatan unggulan pertama Jannik Sinner hingga harus menyerah 6-4, 7-5, 7-6(3).
Dalam kata-kata perpisahannya dengan penonton Philippe-Chatrier, petenis 38 tahun itu mengisyaratkan bahwa Roland Garros 2025 akan jadi yang terakhir untuknya
“Bisa jadi ini terakhir kalinya saya bermain di sini,” ujar Djokovic di ATP Official. Djokovic mengaku emosional karena mungkin baru saja menjalani pertandingan terakhirnya di turnamen yang telah ia menangi tiga kali.
Pertandingan sengit selama 3 jam lebih ini menunjukkan Djokovic masih mampu bersaing di level tertinggi. Ia sempat memimpin di set ketiga sebelum akhirnya takluk dari Sinner yang sedang dalam performa terbaiknya.
“Sinner bermain luar biasa dengan tempo cepat dan presisi tinggi,” ujar Djokovic. Kekalahan ini menjadi yang keempat secara beruntun melawan petenis muda Italia tersebut.
Djokovic kini memiliki catatan Head2Head 4-5 melawan Sinner. Ia mengakui lawannya sedang dalam masa keemasan karier dan layak melangkah ke final.
Final Roland Garros akan mempertemukan Sinner dengan Carlos Alcaraz. Djokovic menyebut duel ini sebagai “masa depan tenis dunia” yang cerah.
Meski kalah, Djokovic bangga dengan performanya. “Saya memberikan perlawanan terbaik di kondisi fisik yang tidak 100%,” ujarnya.
Peringkat Djokovic diprediksi akan turun ke posisi 5 dunia. Namun, ia tetap optimis bisa kembali bersaing di turnamen besar berikutnya.
Mengoleksi 24 gelar Grand Slam, Djokovic memastikan namanya telah tercatat sebagai salah satu legenda terbesar tenis dunia.