Dubes AS Posisi Krusial, Jangan Sampai ‘Ditarik’ Lagi ke Jakarta


Kursi duta besar (dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) bukan sekadar jabatan biasa. Menurut Komisi I DPR RI, posisi ini super penting dan strategis, apalagi di tengah dinamika global saat ini. Harapannya, dubes baru bisa membawa hubungan RI-AS ke level lebih tinggi, tanpa harus ‘ditarik’ ke Tanah Air di tengah jalan.

Hari ini, Komisi I DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi 12 calon Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara sahabat. Salah satu yang paling disorot: calon dubes untuk AS, Dwisuryo Indroyono Soesilo.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menegaskan betapa krusialnya posisi dubes di Washington DC.

“Termasuk juga ke Amerika Serikat, kita ketahui bersama ini adalah tempat yang penting, strategis,” kata Budi kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025). “Kita ingat yang nanti bertugas di Amerika Serikat akan bisa sukses menjadi duta besar.”

Harapan besar digantungkan pada dubes AS terpilih. Budi berharap sosok baru ini bisa menjaga dan bahkan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan AS. Ia ingin kedua negara bisa memasuki ‘babak yang baru, ke babak yang lebih baik’. Sebuah sinyal bahwa DPR melihat potensi besar dalam kemitraan strategis ini.

Jangan Sampai ‘Ditarik’ Lagi

Namun, ada ‘catatan’ khusus dari Budi. Ia menyoroti fenomena dubes AS yang belum habis masa jabatannya tapi sudah harus meninggalkan pos karena dipanggil pulang untuk menduduki posisi menteri. Ini, menurut Budi, bisa mengganggu kontinuitas diplomasi.

“Saya yakin betul dan terus kami akan mendorong pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk selalu antisipasi dalam memberikan perhatian dan menempatkan petugas-petugas diplomat-diplomatnya di negara-negara sahabat,” tegasnya.

Budi berharap, Kemlu bisa lebih cermat menempatkan para diplomat, terutama di negara-negara strategis, agar tidak terjadi lagi pergantian mendadak yang bisa mempengaruhi kinerja.

“Kami percaya bahwa semua termasuk yang nanti akan bertugas di Washington DC bisa menjalankan tugasnya dan sebaik-baiknya,” tutup Budi, penuh optimisme.