Ekstrakulikuler Harus Sesuai Minat Siswa, Doel Jangan ‘PHP’ ke Pelatih Pencak Silat


Wakil Ketua DPRD Jakarta Rani Mauliani menanggapi pernyataan Wakil Gubernur Rano Karno alias Doel, yang ingin menetapkan pencak silat sebagai ekstrakulikuler wajib sekolah. Menurutnya, wacana itu perlu kajian mendalam.

Rani mengatakan, pencak silat memang bagian dari kebudayaan yang harus dilestarikan, akan tetapi dia menekankan, ekstrakulikuler adalah kegiatan tambahan sekolah yang semestinya disesuaikan dengan minat siswa.

“Pencak silat itu penuh sejarah bila mau diwajibkan perlu diperhatikan implementasinya sehingga jangan sampai terkesan asal-asalan. Sayang kalau sudah diberlakukan tapi ke depannya jadi tidak jelas karena kurang siap. siswa yang mau mengikutinya kan jatuhnya kembali ke minat masing-masing,” katanya kepada wartawan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Doel juga diingatkan, pernyataannya jangan sampai membuat para pelatih pencak silat berharap terlalu jauh. Sebab, mewajibkan ekstrakuliler, sama saja membuka lapangan kerja. “Jangan sampai karena meski wajib tapi ekskul kan pelajaran tambahan jangan juga para pelatih ini hanya di-PHP (pemberi harapan palsu) nasibnya,” tutur dia.

Sebelumnya, Wagub Rano Karno menggulirkan wacana mewajibkan ekstrakulikuler pencak silat di seluruh sekolah di Jakarta. Dia mengaku dapat pesan dari Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya sebelum meninggal dunia

“Maka itu mungkin kita akan mewajibkan ekstrakurikuler pencak silat masuk di sekolah-sekolah,”  ujar Rano Karno saat melayat almarhum Eddie Nalapraya di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Selasa (13/5/2025).

Menurut Rano, langkah ini bukan untuk membatasi bela diri lain, melainkan memastikan pencak silat tetap hidup sebagai warisan budaya bangsa.