Erick Thohir Optimis Pelaksanaan G20 Tahun 2022 di Bali

Puncak G20 telah resmi ditutup di Centro Congressi La Nuvola Roma, Italia. Dalam kegiatan itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut mendampingi Presiden Jokowi.

Erick menemani Jokowi bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjiatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

G20 selanjutnya akan digelar di Indonesia. Indonesia dipilih sebagai Presidensi G20 untuk pertama kali.

“Tahun 2022 Indonesia terpilih menjadi presidensi forum internasional dari 20 negara pemimpin ekonomi dunia, melanjutkan kepemimpinan Italia. Posisi ini untuk pertama kalinya dipegang oleh Indonesia,” kata Erick Thohir, Senin (1/11/2021).

Bos Mahaka Grup itu menambahkan, pelaksanaan G20 di Bali pada tahun 2022 tidak boleh dilewatkan begitu saja. Erick berharap Indonesia mampu menunjukan pertumbuhan ekonomi yang besar kepada 19 negara dengan ekonomi besar lainnya.

“Insya Allah, KTT G20 di Indonesia akan di gelar di Bali, sekaligus menjadi kesempatan bagi kita untuk memperlihatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Semangat,” tandas Ercik.

Usai penutupan G20 2021, Jokowi dan rombongan langsung menuju
Bandara Fiumicino, kemudian lepas landas menuju Bandara Glasgow
Prestwick International di Skotlandia. Jokowi dijadwalkan menghadiri
KTT Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada 1-2 November 2021.

Sebagai informasi, G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia yang terdiri atas 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

G20 dibentuk pada tahun 1999. G20 mewakili 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 60 persen populasi dunia. Forum G20 membahas dua arus isu yakni Finance Track dan Sherpa Track.

Fokus isu yang dibahas pada finance track adalah ekonomi dan keuangan, seperti kebijakan fiskal; moneter dan riil; investasi infrastruktur; regulasi keuangan; inklusi keuangan; dan perpajakan internasional.

Sementara itu, fokus isu yang dibahas pada sherpa track meliputi geopolitik, antikorupsi, pembangunan, perdagangan, energi, perubahan iklim, kesetaraan gender.

Exit mobile version