News

Etho Jadi Cawapres Terkuat Karena Dukungan Pecinta Sepak Bola

Peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro mengingatkan bahwa penggila sepak bola adalah ‘Partai Terbesar’ di Indonesia. Tidak mengherankan jika Erick Thohir (Etho) menjadi cawapres dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur maupun secara nasional.

Bawono menjelaskan, elaktabilitas Etho tinggi sejak menjadi ketua umum PSSI. Terlebih sejak dipimpin Etho banyak prestasi yang dihasilkan PSSI.

“Juara di SEA Games, bisa mendatangkan Argentina, Timnas U23 masuk final Piala Asia, dan berbagai gebrakan lainnya. Terakhir bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U17,” kata Bawono seperti dikutip, Sabtu (7/10/2023).

Dengan berbagai catatan positif ini, lanjut Bawono, publik memberi apresiasi ke menteri yang giat bersih-bersih BUMN ini. Apresiasinya dalam bentuk dukungan terhadap Etho dalam Pilpres 2024.

“Namanya menjadi populer, banyak disukai dan akhinya diapreasi dalam bentuk dukungan untuk diplih sebagai cawapres,” papar dia.

Tingginya elektabilitas Erick Thohir ini, tentu salah satu kontribusinya berasal dari dukungan yang berasal dari Jawa Timur. Tingginya suara  di Jawa Timur juga karena Etho mempunyai investasi di sana. Di antaranya menjadi ketua panitia HUT Nahdlatul Ulama (NU), anggota Dewan Kehormatan Banser NU.

Dan faktor yang tidak kalah penting, penggila sepak bola, menurut Bawono, adalah partai terbesar di Indonesia. Dan di Jawa Timur banyak klub sepak bola dengan pendukung fanatik yang sangat banyak. Ada Arema, Persebaya, Madura United, Persela, dan sebagainya.

“Tentu hal ini berkontribusi besar dalam pengenalan terhadap Erick Thohir dan dukungan terhadapnya,” kata Bawono.

Dia menjelaskan, warga NU tidak pernah monolitik dalam memberikan dukungan politiknya. Sekalipun di sana warga NU terbesar, tapi pemilu dimenangi PDIP bukan PKB. “Dan pemilih PDIP banyak juga yang mengaku pengurus NU,” ungkap dia.

Begitu juga dalam pemilihan figur, menurut Bawono, waga NU juga tidak monolitik. Sekalipun Muhaimin Iskandar (Cak Imin) lebih santri dibanding calon lain, tidak serta merta pilihannya jatuh ke Cak Imin.  Bahkan Cak Imin masih kalah dengan Mahfud MD.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button