Fabian Ruiz #8 dari Paris Saint-Germain merayakan gol ketiga timnya bersama rekan setimnya, Achraf Hakimi, dalam pertandingan semifinal Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 antara Paris Saint-Germain dan Real Madrid CF di Stadion MetLife pada 9 Juli 2025 di East Rutherford, New Jersey. (Foto: Buda Mendes/Getty Images)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Gelandang Spanyol Paris Saint-Germain (PSG), Fabian Ruiz, menjadi bintang dengan torehan dua gol dalam performa babak pertama yang superior saat sang juara Prancis menghancurkan Real Madrid 4-0 pada hari Rabu. Kemenangan telak ini memastikan langkah PSG ke babak final Piala Dunia Antarklub untuk menantang Chelsea.
Pesta gol PSG di MetLife Stadium diawali oleh dua kesalahan fatal di lini pertahanan Madrid dalam sembilan menit pertama pertandingan.
Petaka bagi Madrid dimulai pada menit keenam. Kontrol bola yang buruk dari Raul Asencio berhasil direbut oleh Ousmane Dembele. Tembakan pertamanya memang mampu dimentahkan oleh Thibaut Courtois, namun bola muntah langsung disambar oleh Fabian Ruiz ke gawang yang sudah kosong.
Hanya tiga menit berselang, mimpi buruk lini belakang Madrid berlanjut. Antonio Ruediger melakukan salah umpan fatal saat mencoba membangun serangan. Bola kembali jatuh ke kaki Dembele yang melesat tanpa kawalan ke dalam kotak penalti sebelum melepaskan tembakan akurat yang tak mampu dihalau Courtois.
Dominasi PSG semakin tak terbantahkan ketika Ruiz kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-24. Berawal dari pergerakan brilian Achraf Hakimi di sisi kanan, Ruiz dengan cerdik mengelabui bek Raul Asencio dengan sebuah gerak tipu sebelum melepaskan penyelesaian sempurna dari jarak dekat.
Pemain pengganti Goncalo Ramos melengkapi pesta gol PSG tiga menit sebelum waktu normal berakhir, menghukum lini pertahanan Real Madrid yang tampil rapuh dan gagal memberikan ancaman berarti sepanjang laga.
“Ini adalah pertandingan yang luar biasa, kemenangan yang brilian,” ujar Ruiz, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik laga, kepada DAZN. “Bahkan di bawah panas yang menyengat, kondisi yang sangat sulit untuk bermain di tengah hari, tim merespons dengan sangat baik dan ini adalah pencapaian yang patut dibanggakan.”
“Kami memainkan permainan yang sempurna dan mengalahkan rival level atas seperti Real Madrid dengan cara yang hebat. Misi tuntas,” tambahnya.
Di sisi lain, keputusan taktis manajer Real Madrid, Xabi Alonso, menjadi bumerang yang spektakuler. Tanpa bek andalan Dean Huijsen yang terkena skorsing dan Trent Alexander-Arnold yang cedera, Alonso meninggalkan formasi lima bek yang terbukti solid di babak-babak sebelumnya. Ia beralih ke formasi empat bek yang ternyata tidak mampu menahan gempuran dahsyat lini serang PSG.
PSG, yang bulan lalu baru saja menggilas Inter Milan 5-0 di final Liga Champions, seolah mencium darah sejak peluit awal dibunyikan. Mereka tidak pernah mengendurkan tekanan terhadap lawan yang tampak kebingungan untuk mengancam gawang Gianluigi Donnarumma, meskipun Kylian Mbappe sudah kembali bermain sebagai starter setelah pulih dari sakit.
Sebelum membuka keunggulan, PSG bahkan nyaris mencetak gol di menit keempat melalui tembakan melengkung Dembele yang digagalkan penyelamatan gemilang satu tangan oleh Courtois.
Setelah unggul tiga gol, PSG tetap memegang kendali penuh di babak kedua. Desire Doue sempat mencetak gol namun dianulir wasit karena offside. Sementara itu, Real Madrid tidak pernah benar-benar mampu merepotkan Donnarumma hingga Ramos menutup laga dengan gol keempat.
“Di awal laga, tertinggal 2-0 menjadi pukulan yang telak. Kami tahu tugas ini akan sangat berat,” kata pelatih Madrid, Xabi Alonso.
“Saat ini perasaannya tidak baik, tapi kami harus mencoba belajar dari hari ini. Mereka (PSG) adalah tim yang telah dibangun selama dua tahun dan kami baru saja memulai di sini, jadi ini akan memakan waktu. Kami akan mengambil pelajaran dari hari ini,” tutupnya.