News

PPP Sebut Mahfud MD dan Khofifah Punya ‘Darah Hijau’ Partai

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy (Rommy) menyebut jika nama Menko Polhukam Mahfud MD dan  Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa sudah dibahas di internal koalisi pendukung Ganjar Pranowo.

“Yang saya dengar, nama keduanya memang beredar setelah keduanya diterima secara terbatas pada kesempatan terpisah oleh Ibu Mega. Bahkan Mahfud MD juga sudah bertemu dengan Ketum PPP, pak Mardiono, beberapa waktu lalu,” terang Rommy dalam keterangan yang diterima Inilah.com, Senin (2/10/2023).

Menurutnya, pertemuan antara kedua tokoh tersebut dengan sejumlah petinggi parpol termasuk Megawati Soekarnoputri tidak membahas secara spesifik soal wacana cawapres.

“Kami sangat memahami, Mahfud MD dan Khofifah adalah tokoh-tokoh NU yang sudah lebih dua dekade beredar dipanggung politik nasional, dikenal memiliki integritas, dan berpengalaman dalam sejumlah jabatan publik,” jelasnya.

Rommy mengatakan, sosok Mahfud MD sendiri memang memiliki kedekatan dengan PPP. Sebab saat pertama kali menjadi Menteri Pertahanan tahun 1999, Mahfud berangkat dari PPP.

Selain itu, sosok Khofifah juga sudah tidak asing lagi dengan PPP, karena Khofifah pernah menjadi Jubir PPP saat menjadi anggota DPR di Sidang Umum MPR tahun 1997. Saat itu Khofifah menyuarakan asas Pemilu Jurdil untuk pertama kalinya di era Orde Baru.

“Bahkan, PPP menjadi satu-satunya partai parlemen yang mengusung Khofifah sebagai Cagub Jatim 2008, dimana saya bertindak selaku Ketua Tim Pemenangannya yang terdaftar di KPUD Jatim kala itu,” tutur Rommy.

“Pengusungan PPP ini berulang di Pilkada Jatim 2018, saat saya menjadi Ketum, yang mengantarkan Khofifah menjadi Gubernur Jatim saat ini,” sambungnya.

Dia mengakui jika ada upaya untuk memasangkan tokoh NU dengan bakal Capres Ganjar Pranowo. Meski begitu, partai berlambang ka’bah ini masih akan mendorong Sandiaga Uno untuk bisa mendampingi mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Sandiaga Disebut Berdarah NU

Sebab secara struktur, Sandiaga juga merupakan anggota NU. Dia bergabung saat Kiai Said Aqil menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.

Selain itu Sandiaga juga dinilai sebagai sosok penyeimbang antara kekuatan Jawa Timur dan Jawa Tengah bagi Capres Ganjar.

“Sandiaga juga satu-satunya nama cawapres yang pernah ada di kartu suara sehingga popularitasnya, merata secara nasional dan elektabilitasnya tertinggi sebagai cawapres,” katanya.

Tak hanya itu, Fanbase Sandi yang spesifik di kalangan milenial dan emak-emak, juga dinilai akan menggenapi Ganjar yang unggul di kalangan Gen-X dan Baby Boomers.

Namun, Rommy mengatakan saat ini seluruh anggota koalisi masih terus mengevaluasi dan menggodok soal kandidat-kandidat potensial cawapres 2024. Tim masih mencari siapa yang bisa memberikan kontribusi besar dalam suara di Pilpres 2024.

“Kami terus menyelami hati dan menyerap aspirasi rakyat, sampai pada saatnya kami harus mengambil keputusan. Sehingga parpol sebagai lembaga reproduksi kepemimpinan nasional, menyuguhkan pasangan pemimpin terbaik yang mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang hebat,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button