Ferry Paulus: Butuh Dua Tahun Rayu Eks Petinggi J.League untuk Bantu LIB


PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya berhasil merekrut Takeyuki Oya, eks petinggi J.League, untuk mengisi posisi General Manager Competition & Operation. Proses panjang yang memakan waktu hampir dua tahun itu kini menjadi langkah penting dalam upaya transformasi Liga 1 menuju standar sepak bola profesional Asia.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa kehadiran Oya bukan keputusan instan. Rekam jejak Oya yang 16 tahun malang-melintang di sistem kompetisi J.League menjadi alasan kuat untuk mengajak pria asal Jepang itu bergabung.

“Kalau ditanya kenapa? Ya karena kami dalam proses perbaikan dan transformasi. Kami tidak alergi terhadap sesuatu yang lebih baik. J.League diakui sebagai salah satu liga terbaik di Asia, bahkan dunia. Jadi sangat perlu ada transfer knowledge,” kata Ferry dalam konferensi pers di The Langham, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Ferry mengungkapkan bahwa penjajakan dengan Oya sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Namun, kesepakatan sempat tertunda karena Oya masih terikat sejumlah komitmen di Jepang.

“Negosiasinya sudah lama sekali, hampir dua tahun. Tahun lalu sempat mengerucut, tapi beliau masih banyak tugas di J.League, jadi belum bisa,” ungkapnya.

Baru pada awal tahun ini, tepatnya Januari-Februari 2025, komunikasi menguat dan akhirnya dicapai komitmen. Oya disebut telah menyelesaikan masa transisi di Jepang dan resmi mulai bekerja mendampingi LIB beberapa pekan terakhir.

“Seperti halnya karyawan di perusahaan, tentu harus ada proses berpindah dan penyesuaian. Sekarang beliau sudah resmi bergabung dengan kita,” lanjut Ferry.

Dalam struktur LIB, Oya akan banyak berfokus pada sistem operasi liga. Ferry menekankan bahwa pembenahan manajemen operasional kompetisi menjadi area yang akan ditransformasi secara menyeluruh.

“Secara umum, bidang operasi itu banyak departemennya. Yang akan disentuh Oya adalah sistem operasional liga yang memang butuh perubahan dan peningkatan signifikan,” jelasnya.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambut positif kehadiran Oya, yang menurutnya merupakan terobosan besar dalam reformasi kompetisi nasional. Erick menyebut kehadiran Oya sejalan dengan transformasi menyeluruh yang diusung PSSI sejak awal masa jabatannya.

“Ini luar biasa. LIB melakukan terobosan penting agar liga berjalan profesional, transparan, dan baik,” ujar Erick.

Erick membandingkan peran Oya dengan Yoshimi Ogawa, mantan wasit elite Jepang yang kini menjadi Wakil Ketua Komite Wasit PSSI.

“Pengalaman Oya selama 16 tahun di J.League membuat dia percaya bahwa Liga Indonesia bisa diperbaiki. Sama seperti Ogawa yang percaya sistem perwasitan kita bisa ditingkatkan,” pungkas Erick.