Final Liga Champions 2025: Inter Tanggalkan Seragam Ikonik, Pilih Jersey Emas Lawan PSG


Inter Milan siap tampil berbeda dalam final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain, Sabtu (31/5) malam di Allianz Arena. Bukan dengan jersey kebanggaan biru-hitam mereka, melainkan mengenakan seragam ketiga berwarna emas mencolok. Apakah ini strategi gaya, taktik psikologis, atau justru urusan hoki?

Keputusan ini diambil karena PSG di atas kertas akan mengenakan kostum utama mereka: navy biru dengan garis vertikal putih-merah di tengah. 

Alhasil, Inter tak bisa memakai seragam biru-hitam legendaris mereka. Pilihan kedua, yaitu kostum putih dengan aksen biru, justru sengaja disingkirkan. 

Sebagai gantinya, Nerazzurri memilih seragam ketiga berwarna emas kuning dengan detail hitam dan celana pendek hitam.

Hoki dan Takhayul? Bisa Jadi

Pilihan jersey ini bukan tanpa alasan. Dalam dua laga Liga Champions musim ini saat mengenakan kostum emas tersebut, Inter selalu menang: 1-0 atas Sparta Praha di Januari dan kemenangan di leg pertama babak 16 besar melawan Feyenoord pada Maret. Sebaliknya, kekalahan satu-satunya Inter musim ini di kompetisi tersebut datang saat mereka memakai kostum putih melawan Bayer Leverkusen pada Desember.

Catatan tersebut tentu menjadi bahan bakar takhayul yang tidak asing di dunia sepak bola. Pelatih Simone Inzaghi dan skuadnya seolah tak ingin ambil risiko dengan kostum yang dianggap ‘sial’.

Pertama Kali Inter Gunakan Jersey Ketiga di Final

Ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah Inter tampil di final Liga Champions dengan mengenakan seragam ketiga mereka. Sejak final pertama mereka di tahun 1964, Inter selalu mengenakan seragam utama atau kedua. Tapi kali ini, sejarah baru pun tercipta, bahkan sebelum bola digulirkan.

Inter sendiri sudah enam kali tampil di final Liga Champions, dengan gelar terakhir diraih pada 2010 di bawah Jose Mourinho. Kini, di bawah komando Inzaghi, Nerazzurri mengincar bintang keempat mereka—dan mungkin, seragam emas akan menjadi simbol kejayaan baru.