Final Roland Garros 2025 Sabalenka Vs Gauff: Servis Keras Melawan Return Serve Terbaik


Malam nanti di lapangan utama Philippe Chatrier, duel dua petenis terbaik saat ini akan tersaji dalam tajuk final Grand Slam Roland Garros 2025.

Aryna Sabalenka sebagai petenis unggulan pertama, akan melawan Coco Gauff yang diunggulan di tempat kedua.

Setelah penampilan semifinal kedua, Sabalenka melaju ke final pertamanya, sementara Gauff — finalis remaja di sini tiga tahun lalu — kembali ke pertandingan kejuaraan.

Sabalenka ke final usai menumbangkan juara bertahan tiga kali Iga Swiatek di semifinal 7-6(1), 4-6, 6-0. Sementara Gauff mengakhiri cerita Cinderela petenis wild card tuan rumah Lois Boisson, 6-1, 6-2.

Sebagai catatan, rekor head-to-head antara Sabalenka dan Gauff adalah imbang 5-5, masing-masing satu di turnamen grand slam dan di lapangan tanah liat. Setengah dari pertandingan berlangsung tiga set dan enam dari 10 pertandingan menampilkan tiebreak.

Duel Sabalenka Vs Gauff akan jadi pertarungan salah satu servis terbaik di Hologic WTA Tour melawan salah satu pemain dengan pengembalian bola terbaik.

Tepatnya, mereka memimpin semua wanita tahun ini dengan 17 kemenangan pertandingan di lapangan tanah liat.

Sabalenka telah secara sistematis menyesuaikan permainan kekuatannya dengan nuansa yang dibutuhkan di lapangan tanah liat, dan ia menyelesaikan transformasinya dengan cara yang mencengangkan. Sudah empat tahun sejak Swiatek kalah dalam pertandingan Prancis Terbuka, dan pertandingan final hari Sabtu menjanjikan akan menjadi ajang untuk menunjukkan sentuhan Sabalenka yang semakin cekatan.

Di Australia Open, Sabalenka menikmati awal musim terbaiknya. Ia telah mengikuti 10 turnamen dan ini adalah final ketujuhnya, menyamai rekor pribadi tahun lalu dengan waktu tersisa lebih dari lima bulan. Rekornya sangat mengagumkan, 40-6.

Ini adalah final tunggal Grand Slam ketiga berturut-turut bagi Sabalenka, sesuatu yang hanya dicapai oleh empat wanita abad ini; Serena Williams terakhir kali melakukannya sembilan tahun lalu.”Ia bermain tanpa ragu,” kata Swiatek kemudian.”Ia hanya melakukannya.”

Meski kedudukannya imbang, Sabalenka telah memenangkan tiga dari empat pertandingan terakhir, termasuk final Madrid, 6-3, 7-6 (3). Sabalenka suka menyerang dengan cepat, dan pada satu titik di set pertama, ia berhasil meraih 17 poin berturut-turut. Gauff, yang terkadang memulai dengan lambat, harus menghindari kekalahan dini.

Salah satu keuntungan yang dimiliki Gauff adalah cara semifinal berlangsung. Sabalenka mengerahkan banyak energi mental dan fisik untuk mengalahkan Swiatek, sementara kemenangan Gauff jauh lebih ringan dalam segala hal.