Gareth Bale dan Shearer Puji Joao Pedro: Transfer Cerdas yang Ubah Chelsea


Baru enam hari bergabung, tapi Joao Pedro sudah mencuri hati fans Chelsea. Penyerang Brasil berusia 23 tahun itu tampil sensasional saat membawa The Blues ke final Piala Dunia Antarklub 2025, mencetak dua gol cantik ke gawang mantan klubnya, Fluminense, dalam debutnya sebagai starter.

Dua Gol, Satu Pesan: Pedro Siap Ambil Alih Lini Depan

Joao Pedro membuka skor pada menit ke-18 lewat sepakan melengkung dari tepi kotak penalti yang tak mampu dijangkau kiper 44 tahun, Fabio.

Gol keduanya datang menit ke-56 setelah memaksimalkan umpan terobosan Enzo Fernandez dan menyelesaikannya dengan tembakan keras via mistar.

“Itu seperti mimpi,” kata Pedro usai laga kepada DAZN.
“Saya baru seminggu di sini, dan sekarang saya akan main di final. Luar biasa!”

Statistik Joao Pedro vs Fluminense (FOTMOB)

Statistik Nilai
Menit bermain 60 menit
Gol 2
Total tembakan 3
Akurasi operan 7/12 (58%)
Sentuhan di kotak lawan 2
Duel dimenangkan 3
Duel kalah 6
Dilanggar 1
Rating pertandingan 8.7

Dipuja Bale dan Shearer: “Transfer Paling Cerdas”

Legenda Real Madrid Gareth Bale memuji penampilan Pedro sebagai “penampilan lengkap”:

“Bukan cuma gol, tapi juga link-up play, visi, umpan… semua ada. Penampilan luar biasa.”

Alan Shearer menyebut Pedro sebagai “pembelian cerdas” yang bisa membawa Chelsea ke level berikutnya. Dan kini, kompetisi di lini depan The Blues pun makin ketat dengan hadirnya Pedro, Nicolas Jackson, dan Liam Delap.

Mantan Klub Reaksi: “We Told You!”

Tak ketinggalan, Watford FC—klub Inggris pertama Pedro—mengklaim kehebatan eks pemain mereka lewat cuitan bangga:

“We told you.”
Cuitan yang langsung viral usai Pedro mencetak brace ke gawang Fluminense.

Joao Pedro: Solusi Striker yang Ditunggu Chelsea?

Dengan lini depan Chelsea yang masih belum konsisten dalam beberapa musim terakhir, Pedro menawarkan harapan baru. 

Dengan gaya klinis, kepercayaan diri tinggi, dan fleksibilitas bermain sebagai penyerang tengah maupun gelandang serang, ia bisa jadi jawaban atas problem klasik The Blues: striker tajam.