OpenAI resmi menghentikan kerja sama dengan Scale AI, startup penyedia data pelatihan kecerdasan buatan (AI), setelah perusahaan tersebut menerima investasi besar dari raksasa media sosial Meta.
Keputusan ini menjadi langkah signifikan yang berlawanan dari pernyataan sebelumnya. Chief Financial Officer (CFO) OpenAI, Sarah Friar, sempat mengatakan bahwa kemitraan dengan Scale AI akan tetap berjalan meskipun Meta menjadi salah satu investornya.
Namun, menurut laporan TechCrunch yang dikutip Jumat (21/6/2025), OpenAI menegaskan telah mulai menghentikan kolaborasi dengan Scale AI bahkan sebelum Meta secara resmi mengumumkan investasinya pekan lalu.
OpenAI menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah mencari penyedia data alternatif yang dinilai lebih sesuai dan spesifik untuk kebutuhan pengembangan model AI generatif terbaru. Langkah ini juga disebut sebagai bagian dari penyelarasan strategi jangka panjang OpenAI dalam meningkatkan kualitas data pelatihan.
Keputusan OpenAI memberi tekanan baru pada bisnis utama Scale AI, khususnya dalam layanan pelabelan data. Tekanan semakin meningkat setelah Reuters melaporkan bahwa Google juga mempertimbangkan untuk mengakhiri kerja sama dengan Scale AI.
Menanggapi spekulasi tersebut, beberapa pesaing Scale AI mengaku mulai mendapat peningkatan minat dari perusahaan-perusahaan pengembang model AI yang mencari mitra penyedia data yang lebih netral.
Scale AI sendiri mencoba meredam kekhawatiran lewat sebuah unggahan blog. Tim hukum perusahaan menyatakan bahwa Meta tidak akan mendapat perlakuan khusus dan CEO Alexandr Wang tidak akan terlibat dalam operasional harian perusahaan.
Namun, realitas menunjukkan pelanggan-pelanggan utama seperti OpenAI mulai mengambil jarak. Hal ini dikhawatirkan akan memaksa Scale AI untuk mengubah fokus bisnisnya secara fundamental.
Dalam pernyataan terpisah, CEO interim Scale AI Jason Droege mengatakan pihaknya akan memperkuat lini bisnis aplikasi, termasuk mengembangkan solusi AI khusus untuk lembaga pemerintah dan perusahaan besar.