Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meluruskan spekulasi soal sumber dana untuk jam tangan mewah Rolex yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh pemain Timnas Indonesia.
Dito menegaskan, jam tangan tersebut dibeli langsung menggunakan dana pribadi Presiden, bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Hal itu apresiasi pribadi dari Bapak Presiden dan bukan berasal dari APBN,” kata Dito saat dikonfirmasi Inilah.com, Selasa (10/6/2025).
Dito bilang, pemberian apresiasi semacam itu bukan kali pertama dilakukan Prabowo, khususnya kepada atlet-atlet yang berprestasi.
Pada penyelenggaraan Olimpiade 2024 Paris lalu, saat Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, dia juga memberikan apresiasi berupa bonus dari saku pribadinya kepada seluruh atlet-atlet cabor peserta Olimpiade. Bonus itu diberikan langsung oleh Prabowo di Paris.
“Sekadar informasi yang perlu diketahui, saat Olimpiade paris 2024 saat beliau masih menjabat Menhan, beliau hadir di Olimpiade, dan memberikan bonus apresiasi pribadi kepada seluruh cabor atlet indonesia peserta Olimpiade,” katanya.
“Ya kita harus bersyukur Presiden sangat peduli dengan anak muda dan olahraga,” ujar Dito menambahkan.
Sebelumnya, sejumlah pihak diketahui mempertanyakan sumber dana hadiah jam tangan Rolex yang diberikan Presiden Prabowo untuk pemain Timnas Indonesia. Salah satu figur yang mempertanyakan hal tersebut adalah komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa.
Tak hanya mempertanyakan sumber uangnya, Ernest juga mengkritik pemberian jam tangan mewah tersebut, lantaran bertolak belakang dengan semangat efisiensi anggaran yang digaungkan Presiden Prabowo.
“Turut senang untuk para pemain yang sudah berjuang,” kata Ernest memulai cuitannya di X.
“Tapi sebagai warga negara, sepertinya wajar kalo gue bingung, katanya lagi penghematan, terus ini pake anggaran apa?,” ujar Ernest bertanya.
Cuitan Ernest pun ramai dikomentari oleh warganet pengikut X-lainnya. Tak sedikit yang sepakat dengan pernyataan sang aktor. Namun, banyak pula yang kontra.
Namun beberapa hari berselang, Ernest justru mengumumkan pamit dari platform media sosial X. Postingan bergambar teks hitam dengan tulisan putih tersebut menjadi penanda “berakhirnya” kiprah Ernest di X.
Keputusan ini, seperti yang diungkapkannya, bukanlah hal yang instan, melainkan hasil dari godaan yang lama dan kebimbangan yang mendalam.
“Setelah sekian lama tergoda tapi masih bimbang, hari ini (akhirnya) gw mengikuti jejak @raditya_dika, @irwandiferry, dan banyak teman-teman lain untuk meninggalkan platform Twitter / X,” tulis Ernest dalam unggahannya dikutip pada Senin (9/6/2025).