Hamas Klaim Telah Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata Permanen dengan Utusan AS


Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, menyatakan telah mencapai kesepakatan kerangka umum dengan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, guna mewujudkan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.

“Kami telah mencapai kesepakatan mengenai kerangka umum dengan Witkoff yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan pendudukan Israel dari Gaza, serta kelancaran masuknya bantuan kemanusiaan,” ujar Hamas dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (29/5/2025).

Hamas juga menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembentukan komite profesional yang akan bertugas mengelola urusan sipil di Gaza setelah gencatan senjata diberlakukan.

Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Hamas menyatakan akan membebaskan 10 sandera Israel yang masih hidup serta menyerahkan jenazah sejumlah lainnya, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina yang jumlahnya disepakati bersama, di bawah jaminan para mediator.

Militer Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza pada 18 Maret 2025. Jumlah korban tewas akibat operasi militer Zionis sejak 18 Maret itu tercatat 3.924 orang sedangkan jumlah korban luka mencapai lebih dari 11.200 orang.

Serangan tersebut juga menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku sejak Januari.

Apabila ditotalkan, korban jiwa akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah mencapai 54.084 orang dengan korban luka-luka sebanyak 123.308 orang.

Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas serangan di wilayah kantong Palestina tersebut.