Jasmine Paolini mencetak sejarah besar di hadapan publik sendiri. Petenis unggulan keenam itu mengalahkan Coco Gauff 6-4, 6-2 di final Internazionali BNL d’Italia 2025 pada Sabtu (17/5) malam waktu setempat atau Minggu WIB, dan menjadi petenis putri Italia pertama yang menjuarai turnamen WTA 1000 Roma dalam era Open.
Laga final di Campo Centrale hanya berlangsung 89 menit, cukup bagi Paolini untuk memastikan gelar tunggal ketiganya di WTA dan gelar WTA 1000 keduanya, setelah Dubai 2024. Ini juga menjadi gelar perdananya di atas lapangan tanah liat.
“Memegang trofi ini di Roma, di rumah sendiri, adalah kebahagiaan luar biasa. Saya sangat bersyukur,” kata Paolini, dikutip dari WTA.
Kemenangan ini mengakhiri penantian panjang Italia selama hampir 40 tahun. Terakhir kali petenis putri Italia juara di tanah sendiri adalah Raffaella Reggi pada 1985 di Taranto—bukan di Roma—dan belum pernah ada yang memenangi gelar Italian Open di era Open (sejak 1968) sebelum Paolini.
Paolini juga sukses menyamakan rekor pertemuannya dengan Gauff menjadi 2-2. Dua kekalahan sebelumnya terjadi di lapangan keras, tetapi sejak menang atas Gauff di Stuttgart bulan lalu di lapangan tanah liat indoor, Paolini tampil lebih percaya diri dan mendominasi laga final di Roma.
“Ini mimpi semua anak-anak Italia yang bermain tenis: menang di Roma,” ujarnya.
Berkat kemenangan ini, Paolini diproyeksikan naik ke peringkat 4 dunia pada Senin (19/5) dan berpeluang besar menjadi unggulan empat besar di Roland Garros. Sementara Gauff, meski kalah, tetap akan naik ke peringkat dua dunia—peringkat tertinggi sepanjang kariernya.
“Paolini bermain untuk menang hari ini. Dia pantas menang,” ujar Gauff seusai pertandingan.
Perjalanan Paolini belum selesai. Ia dan Sara Errani akan bermain di final ganda untuk mempertahankan gelar yang mereka raih tahun lalu. Jika menang, Paolini akan menjadi petenis pertama yang menyapu bersih gelar tunggal dan ganda di ajang WTA 1000 sejak Vera Zvonareva di Indian Wells 2009.