Inersia

Heboh Es Teh, Cukai Minuman Manis dan Ancaman Kelebihan Gula

Konflik Es Teh Indonesia dengan memberikan somasi kepada seorang warganet menjadi melebar. Bea Cukai merasa mendapat momentum untuk memberlakukan cukai minuman berpemanis. Sementara dari sisi kesehatan, kasus ini mengingatkan bahaya yang mengintai akibat terlalu banyak mengonsumsi gula.

Isu minuman manis ini viral setelah munculnya somasi oleh PT Es Teh Indonesia Makmur, produsen merek minuman kepada konsumennya. Ini gara-gara cuitan Gandhi pada akun Twitter-nya @Gandhoyy yang berisikan keluhan terhadap minuman Chizu Red Velvet dari Es Teh Indonesia yang terlalu manis. Ia bahkan mengibaratkan terdapat kandungan gula 3 kilogram dalam minuman itu.

Cuitan itu ternyata berbuntut panjang karena pihak Es Teh Indonesia kemudian melakukan teguran somasi karena menilai perkataan itu tidak pantas. “Kurang pantas menyatakan bahwa produk Chizu Red Velvet [minuman] seperti gula seberat 3 kilogram. Kami menganggap pernyataan tersebut dapat menyebabkan pemberian informasi keliru dan/atau menyesatkan kepada konsumen,” tertulis dalam surat somasi Es Teh Indonesia, dikutip pada Senin (26/9/2022).

Sontak saja, sikap perusahaan itu mendapat respon banyak netizen. Ada yang menuntut agar pihak Es Teh Indonesia mengungkapkan fakta berapa kandungan gula dalam minuman-minumannya. Ada pula yang menyinggung aksi tim legal dan public relation Es Teh Indonesia yang malah menempuh jalur somasi atas kasus tersebut.

Kasus itu viral dalam beberapa hari terakhir dengan pembahasan yang meluas ke isu kesehatan hingga rencana pengenaan cukai minuman berpemanis yang yang akan dilakukan pemerintah.

Cukai Minuman Berpemanis

Pemerintah sudah membidik cukai minuman manis sebagai salah satu sumber penerimaan tahun depan. Pengenaan cukai minuman berpemanis ini sebagai bagian dari upaya mencapai target penerimaan kepabeanan dan cukai 2023 yang naik Rp1,4 triliun dari usulan pemerintah yang tercantum dalam dokumen awal RAPBN 2023, yakni Rp301,79 triliun.

Kasus Es Teh ini seperti menjadi momentum. Akun Twitter resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan ikut serta dalam perbincangan mengenai minuman berpemanis atau kandungan gula tinggi, dengan merespons terhadap usulan pengenaan pajak atau cukai terhadap jenis minuman itu.

Bea Cukai merespons saran agar pemerintah menerapkan pajak atau cukai untuk minuman manis. “Saat yang tepat untuk pajak produksi makanan/minuman mengandung gula peningkat risiko diabetes. Cukai juga boleh sih~,” tertulis dalam cuitan akun @PolJokesID, dikutip pada Senin (26/9/2022).

Bea Cukai merespons cuitan akun @PolJokesID dengan emoji mata yang melotot, tanpa kata-kata. Emoji itu memang tidak memiliki makna spesifik, tetapi warganet biasa menggunakannya untuk menunjukkan ekspresi tertarik atau seperti sedang memantau sesuatu.

Ancaman Kelebihan Gula

Salah satu persoalan yang mengemuka dari viralnya kasus EsTeh ini adalah bahaya mengonsumsi gula berlebih. Sempat muncul tuntutan agar pihak Es Teh Indonesia mengungkapkan fakta berapa kandungan gula dalam minuman-minumannya.

Mungkin Anda sudah tahu bahwa makan terlalu banyak gula tidak baik untuk Anda. Namun Anda bisa jadi masih berlebihan mengonsumsi gula. Orang Amerika rata-rata mengonsumsi 270 kalori gula setiap hari, itu sekitar 17 sendok teh sehari. Bandingkan dengan batas yang direkomendasikan yakni sekitar 12 sendok teh per hari atau 200 kalori.

Minuman manis, permen, makanan yang dipanggang, dan susu manis adalah sumber utama gula tambahan. Bukan hanya itu, makanan gurih, seperti roti, saus, bisa mengandung gula. Gula tambahan mungkin sulit dikenali pada label nutrisi karena mereka dapat dicantumkan di bawah sejumlah nama, seperti sirup jagung, nektar agave, gula aren, jus tebu, atau sukrosa. Yang jelas, apa pun namanya, gula tetaplah gula, dan jika berlebihan, dapat berdampak negatif pada tubuh dalam banyak hal.

Bagaimana gula dapat mengganggu kesehatan Anda, dari ujung rambut hingga ujung kaki? Mengutip WebMD, bagi otak, mengonsumsi gula memberi otak gelombang besar zat kimia perasaan baik yang disebut dopamin. Itu menjelaskan mengapa Anda lebih cenderung menginginkan permen pada jam 3 sore daripada apel atau wortel.

Mengonsumsi gula juga mempengaruhi mood Anda. Permen atau kue sesekali dapat memberi Anda ledakan energi dan meningkatnya kadar gula darah dengan cepat. Anda mungkin merasa gelisah dan cemas. Penelitian telah mengaitkan asupan gula yang tinggi dengan risiko depresi yang lebih besar pada orang dewasa.

Sejak kecil orang tua kita selalu memperingatkan jangan terlalu banyak makan permen nanti giginya rusak. Ini benar karena bakteri yang menyebabkan gigi berlubang suka memakan gula yang tertinggal di mulut setelah makan sesuatu yang manis.

Jika Anda mengalami nyeri sendi, inilah alasan lain untuk menjaga jarak dengan gula. Makan banyak permen terbukti memperburuk nyeri sendi karena peradangan yang ditimbulkannya di dalam tubuh. Plus, penelitian menunjukkan bahwa makan atau minum gula dapat meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis.

Efek lainnya adalah mungkin yang paling ditakuti para perempuan yakni dapat membuat kulit menua lebih cepat. Gula telah terbukti merusak kolagen dan elastin di kulit Anda, serat protein yang menjaga kulit Anda kencang dan awet muda. Hasilnya kulit akan cepat keriput dan kendor.

Kebanyakan gula tambahan kemungkinan mengandung fruktosa atau sirup jagung fruktosa tinggi. Fruktosa adalah proses di hati dan dalam jumlah besar yang dapat merusak hati. Ketika fruktosa dipecah di hati itu diubah menjadi lemak. Pada gilirannya ini menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Mengganggu Kesehatan Jantung

Dampak lainnya yang juga menakutkan adalah mengganggu kesehatan jantung. Ketika makan atau minum terlalu banyak gula, insulin ekstra dalam aliran darah dapat mempengaruhi arteri di seluruh tubuh. Ini menyebabkan dinding meradang, tumbuh lebih tebal dari biasanya dan lebih kaku, yang menekan jantung serta merusaknya dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.

Penelitian juga menunjukkan bahwa makan lebih sedikit gula dapat membantu menurunkan tekanan darah, faktor risiko utama penyakit jantung. Plus, orang yang makan banyak gula tambahan (di mana setidaknya 25 persen kalori mereka berasal dari gula tambahan) dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang dietnya mengandung kurang dari 10 persen total kalori dari gula tambahan.

Pengaruh lainnya dari kebanyakan mengonsumsi gula adalah tubuh berhenti merespons insulin dengan benar, sehingga pankreas mulai memompa lebih banyak insulin. Akhirnya, pankreas yang terlalu banyak bekerja akan rusak dan kadar gula darah akan meningkat, membuat Anda terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Jika Anda menderita diabetes, terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Ginjal memainkan peran penting dalam menyaring darah. Setelah kadar gula darah mencapai jumlah tertentu, ginjal mulai melepaskan kelebihan gula ke dalam urin. Jika dibiarkan tidak terkontrol, diabetes dapat merusak ginjal, yang mencegahnya melakukan tugasnya dalam menyaring limbah dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal.

Ini mungkin bukan berita baru, tetapi semakin banyak gula yang Anda makan, semakin berat Anda. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis cenderung memiliki berat badan lebih – dan berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Satu studi bahkan menemukan bahwa orang yang menambahkan lebih banyak gula ke dalam makanan mereka, bertambah sekitar 1,7 pon dalam waktu kurang dari 2 bulan. Kelebihan jumlah gula dapat mengobarkan sel-sel lemak yang menyebabkan mereka melepaskan bahan kimia yang meningkatkan berat badan.

Efek lainnya adalah, jika Anda seorang pria, perlu mendapat perhatian serius. Gula dapat mengganggu kebahagian Anda berhubungan dengan pasangan. Kelebihan gula mempengaruhi sistem peredaran darah, yang mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh untuk dapat bekerja dengan baik guna mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Dari kasus Es Teh ini kita bisa banyak mendapat pelajaran. Salah satunya menjaga agar tidak mengonsumsi gula berlebih karena dampaknya cukup berat bagi kesehatan. Sementara rencana pemerintah menerapkan cukai untuk minuman berpemanis juga bisa menjadi hal positif untuk memaksa orang mengurangi minuman manis.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button