Ototekno

Hujan Disertai Angin Kencang Melanda Indonesia, Ini 2 Faktor Penyebab Menurut Pakar Iklim

Pakar klimatologi Erma Yulihastin dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa ada dua faktor penting yang berkontribusi pada hujan deras yang masih terus melanda Indonesia di awal Maret. Dua faktor tersebut adalah Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau Cross Equatorial Northly Surges (CENS) dan Vorteks Borneo atau badai.

Menurut Erma, Lonjakan Lintas Utara Khatulistiwa atau CENS merupakan penguatan angin dari utara dengan kecepatan rata-rata di atas 5 meter/detik di wilayah Laut China Selatan bagian selatan dekat Laut Jawa. Indeks CENS telah aktif sejak 21 Februari dan telah memperkuat angin monsun hingga 2-3 kali lipat semula, sehingga memengaruhi angin kencang yang terjadi saat ini.

“Mengapa hujan deras persisten disertai angin kencang melanda sebagian besar Indonesia saat ini? Saya akan fokus menjelaskan penyebab yang berkaitan dengan fenomena utama pada skala meso yang memiliki radius 2-200 km,” kicaunya dalam akun Twitternya, dikutip Rabu (1/3/2023).

Sedangkan Vorteks Borneo adalah pusaran angin yang memiliki radius putaran pada skala meso, yaitu antara puluhan hingga ratusan kilometer. BMKG juga menyebut bahwa kecepatan angin di beberapa wilayah yang dilanda hujan mencapai 20 hingga 30 km/jam dari arah Barat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) turut mengungkap bahwa beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat pada tanggal 1-2 Maret.

Menurut BMKG yang dilansir Antara, wilayah Sumatera diperkirakan mengalami hujan ringan, sementara Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Aceh berpotensi hujan lebat. Wilayah Jawa diprediksi mengalami hujan ringan, kecuali Banten yang berpotensi hujan sedang. Sementara Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat berpotensi hujan lebat, dan di wilayah Bali, NTB, serta NTT berpotensi hujan ringan hingga lebat.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan cuaca melalui informasi yang dikeluarkan oleh BMKG. Masyarakat diharapkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan memperhatikan faktor keselamatan saat beraktivitas di luar rumah, terutama pada saat hujan deras dan angin kencang terjadi.

Sementara itu, Erma Yulihastin mengingatkan bahwa fenomena seperti CENS dan Vorteks Borneo merupakan hal yang tidak bisa diprediksi dengan pasti, namun dapat dipantau dan diinformasikan secara terus-menerus. Oleh karena itu, penelitian dan pemantauan terhadap cuaca dan iklim di Indonesia harus terus dilakukan dan ditingkatkan.

“Kita harus terus melakukan riset dan pemantauan cuaca dan iklim di Indonesia, terutama dalam hal fenomena yang tidak bisa diprediksi seperti ini. Dengan begitu, kita dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu kepada masyarakat,” ujar Erma Yulihastin.

CENS dan Vorteks Borneo

Mengapa hujan deras persisten disertai angin kencang melanda sebagian besar Indonesia saat ini? Saya akan fokus menjelaskan penyebab yg berkaitan dengan fenomena utama pada skala meso yg memiliki radius 2-200 km. pic.twitter.com/b2lQb26Y66

— Dr. Erma Yulihastin (@EYulihastin) February 28, 2023

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button