Market

Silahkan Liburan ke Bali, Pertamina Jamin Pasokan BBM Saat Nataru 2024

Menjadi tujuan paling digemari untuk menikmati liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, memicu PT Pertamina (Persero) menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Bali sebesar tiga persen dari rata-rata konsumsi.

“Bali tujuan utama untuk berlibur. Kami petakan peningkatan konsumsi BBM plus minus tiga persen untuk semua produk,” kata Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi di Denpasar, Bali, Selasa (28/11/2023).

Penambahan pasokan itu menyesuaikan pemetaan proyeksi peningkatan konsumsi di Bali untuk BBM jenis gasoline untuk kendaraan mesin bensin, diperkirakan naik sekitar 2.000 kiloliter pada Desember 2023, dari rata-rata konsumsi bulanan mencapai 89.000 kiloliter atau menjadi 91.000 kiloliter.

Sedangkan, konsumsi BBM jenis gasoil atau BBM untuk kendaraan mesin diesel diproyeksikan menurun dari rata-rata per bulan mencapai 19.200 kiloliter menjadi 18.900 kiloliter pada Desember 2023.

Adapun distribusi pasokan BBM di Pulau Dewata dipasok melalui dua terminal BBM yakni di Sanggaran, Kota Denpasar dan Manggis, Kabupaten Karangasem.

Dari data Pertamina, stok di Terminal BBM Sanggaran secara akumulasi dari Januari-November 2023 (year to date/ytd) untuk Pertalite mencapai 5.172 kiloliter dengan daya tahan mencapai lima hari.

Sedangkan, untuk Biosolar mencapai 1.914 kiloliter dengan daya tahan hingga enam hari.

Sementara itu, ketahanan stok BBM di Terminal BBM Integrasi Manggis periode Januari-November 2023 untuk Pertalite mencapai 12.474 kiloliter dengan daya tahan mencapai tujuh hari dan Biosolar mencapai 7.577 kiloliter dengan daya tahan mencapai 17 hari.

Pihaknya memantau ketersediaan BBM di dua terminal BBM itu untuk menyuplai pasokan secara berkala.

Untuk realisasi rata-rata konsumsi harian BBM subsidi pada Oktober 2023 di Pulau Dewata untuk Pertalite mencapai 2.350 kiloliter, Biosolar mencapai 637 kiloliter dan elpiji ukuran tiga kilogram subsidi mencapai sekitar 792 metrik ton.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button