Market

Mendag Zulhas Emban Amanat Jokowi Lakukan Misi Dagang Lebih Agresif

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan, Presiden Joko Widodo mengamanatkan kepada dirinya untuk melakukan misi dagang lebih agresif. Pelepasan ekspor PT Samsung Electronics Indonesia ke Singapura dan Filipina jadi salah satu perwujudan dari misi tersebut.

“Bapak Presiden telah memberikan arahan kepada saya untuk meningkatkan ekspor. Secara khusus bahkan Bapak Presiden telah meminta saya sebagai Menteri Perdagangan untuk melakukan Misi Dagang lebih agresif,” kata Zulhas, sapaan akrabnya, saat Pelepasan Ekspor Produk Smartphone oleh PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN) ke Singapura dan Filipina di Pabrik SEIN Cikarang, Bekasi, Kamis (13/10/2022).

Hadir dalam kegiatan ini, Duta Besar Korea untuk Indonesia, Park Taesong, Presiden Direktur Sales PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Simon Lee, Presiden Direktur Production PT SEIN, Hong Yeun, Presiden Direktur Riset PT SEIN Yash Yountaek Oh.

Oleh karena itu, sambung Mendag, pelepasan ekspor ini merupakan salah satu bentuk nyata peran pelaku usaha Tanah Air untuk terus mendorong ekspor ke berbagai negara mitra dagang Indonesia.

“Saya mendapat informasi bahwa dalam minggu ini Samsung akan melakukan 3 kali shipment dengan total nilai ekspor sekitar US$3 juta atau kurang lebih setara Rp45 miliar dan hari ini akan dilakukan shipment ekspor smartphone untuk unit ke-8 juta sejak dimulainya produksi pabrik ini tahun 2018,” papar Mendag.

Lebih jauh Mendag menjelaskan, perekonomian global dihadapkan pada banyak tantangan. “Pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 serta perang geopolitik berdampak pada kenaikan harga bahan pangan dan energi global,” ujarnya.

Pada saat yang sama, dunia juga harus menghadapi inflasi yang terus meningkat. “Untuk itu, kita semua perlu bekerja keras dan bekerja cerdas secara bersama-sama supaya tantangan ini dapat dilalui Indonesia dengan baik,” ucap Mendag.

Meski begitu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, mengaku bangga atas tren positif kinerja perdagangan Indonesia. Sepanjang 2021, kinerja ekspor Indonesia tercatat mencapai US$231,54 miliar dengan surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$35,34 miliar.

“Surplus ini merupakan rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir,” tuturnya.

Momentum positif ini, dikatakan Mendag, terus berlanjut di 2022. Surplus neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Agustus tercatat sebesar US$34.92 miliar.

“Capaian ini dimungkinkan karena kerja keras dan dedikasi para eksportir Indonesia, termasuk PT SEIN. Akan tetapi, kita tidak boleh lengah. Sebab, tantangan global ke depannya akan semakin besar,” timpal dia.

Sektor elektronik merupakan sektor unggulan yang juga masuk dalam prioritas Making Indonesia 4.0. Sektor elektronik merupakan kontributor ekspor ke-4 terbesar dalam struktur ekspor Indonesia. Pada 2021 ekspor elektronik Indonesia mencapai nilai US$14,1 miliar dengan tren pertumbuhan sebesar 6,54% dalam lima tahun terakhir.

Sedangkan pada periode Januari-Juli 2022, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai US$9,43 miliar. Angka ini naik sebesar 18,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$7,93 miliar.

Menurut Mendag, secara umum kinerja perdagangan elektronik Indonesia tercatat cukup baik. “Melalui sinergi antara pihak swasta, seperti PT Samsung Electronics Indonesia, dan pemerintah untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0, semoga ke depannya Indonesia mampu menjadi salah satu negara eksportir elektronik utama dengan pangsa pasar yang terus meningkat,” papar Mendag optimistis.

Saat ini Indonesia masih berada pada urutan ke-34 sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25%.

Kemendag terus mengupayakan pembukaan akses pasar melalui kesepakatan dagang baik melalui Free Trade Agreement (FTA) dan Preferential Trade Agreement (PTA) ataupun Comprehensive Economic Parrtnership Agreement (CEPA).

“Semua kesepakatan itu sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang. Contohnya kami baru saja mengesahkan UU RCEP, dan sudah diratifikasinya IK- CEPA, serta nantinya akan menyusul Indonesia-UAE CEPA,” ungkap Zulhas.

Selebihnya, Mendag menekankan, pemulihan ekonomi memerlukan sinergi yang kuat dari seluruh stakeholder mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pelaku usaha. “Untuk itu, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan PT SEIN beserta jajaran yang terus mendorong peningkatan ekspor produk elektronik Indonesia khususnya smartphone,” papar dia.

Di atas semua itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk- produk Indonesia. “Ini juga sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan pascapandemi,” imbuh Mendag.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button