Market

Indef: Prabowo Berpotensi Kelola Utang Seugal-ugalan Era Jokowi


Ramalan tentang utang pemerintah dari ekonom senior Faisal Basri di awal tahun, memang bikin ngeri. Dia bilang, jika Prabowo-Gibran menang dalam Pimpres 2024 maka utang negara bisa melonjak menjadi Rp16,000 triliun.

Sekarang, pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pemilu 2024. Apakah prediksi Faisal Basri itu akan menjadi kenyataan? “Ya kalau manajerialnya seperti saat ini, maka bukan tidak mungkin bisa Rp16.000 triliun, seperti proyeksi Bank Faisal. Tapi sih angkanya agak lebai,” kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto dalam diskusi daring, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Tentu saja yang dimaksud saat ini adalah era Jokowi yang gencar membangun infrastruktur dan infrastruktur. Sayangnya, masifnya infrastruktur di era Jokowi tak mampu membuat perekonomian ‘nendang’. Demikian pula biaya logistik tetap saja dikeluhkan pengusaha karena mahal.

“Era jokowi kan infrastruktur digenjot habis-habisan, banyak (dananya) berasal dari utang. Ini bisa sama tingginya. Misalnya era Prabowo terasosiasi ke aspek sosial, tanpa ada penambahan pendapatan ya utang,” kata Eko.

Menurutnya, Indonesia boleh saja punya utang besar namun harus diimbangi dengan tumbuhnya produk domestik bruto (PDB). Jangan sampai PDB tumbuhnya hanya 5 persen sementara utangnya naik berlipat-lipat. “Itu yang berbahaya dan tidak sehat. Nah, investor sangat sensitif melihat ini,” imbuhnya.

Di sisi lain, Eko menyampaikan, sama berbahayanya ketika Indonesia sudah tidak dipercaya investor atau pasar. “Misalnya, tiba-tiba surat utang atau bonds kita tidak laku lagi. Pertanda investor atau pasar melihat ada yang salah dalam tata kelola negara kita. Misalnya aspek finansialnya kurang prudent menurut mereka,” kata Eko.

Beberapa waktu lalu, Prabowo menyebut tidak masalah jika jumlah utang melejit hingga 50 persen dari PDB atau gross domestic product (GDP). Untuk saat ini, utang Indonesia masih aman karena di bawah 40 persen.

“Utang produktif, itu saya setuju. Kita bisa [utang] sampai 50 persen. Enggak ada masalah. Kita tidak pernah default. Kita tidak pernah default. Kita dihormati di dunia,” kata Prabowo dalam debat ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1/2024).

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button