News

Indonesia Butuh Sosok Pemimpin yang Paham Geopolitik

Senin, 21 Nov 2022 – 10:37 WIB

Tahapan Pemilu 2024 Rdewrm Prv - inilah.com

Pengendara sepeda motor melintas di dekat mural bergambar Presiden RI dari masa ke masa di Kedung Halang, Kota Bogor, Jawa Barat. Foto: Ilustrasi/Antara

Sosok yang paham persoalan geopolitik adalah kriteria pemimpin ideal yang dibutuhkan Indonesia di periode 2024-2029, agar mampu beradaptasi dengan perubahan lanskap internasional yang terbilang drastis.

Demikian disampaikan Hendrawan Saragih, Ketua Relawan Pendekar Indonesia. Dalam keterangan tertulisnya, Hendrawan menyampaikan, calon presiden (capres) 2024 harus mampu jadi pemimpin yang bisa memikul tanggung jawab geopolitik agar menjaga perdamaian dunia dan menyelamatkan peradaban.

Ia mengatakan, negara-negara di dunia termasuk Indonesia tentu memiliki tantangan yang dihadapkan dengan perubahan drastis dalam lanskap internasional, terutama upaya eksternal untuk memeras dan memberikan tekanan.

“Karena itu mesti menjaga keseimbangan kekuatan pertahanan melawan kekuatan jahat di mana-mana, di Eropa dan Asia dan Afrika, di Atlantik dan Pasifik, baik di darat, udara dan laut,” katanya, Senin (21/11/2022).

Sosok yang paham geopolitik, sambung Hendrawan, bisa membawa Indonesia mengulang kembali masa kejayaan presiden Soekarno yang memiliki rasa cinta kebebasan politik. “Kiranya ada pemimpin yang muncul dengan ketegasannya, kecerdasannya, sehingga pantas memperjuangkannya,” tutur Hendrawan.

Ditegaskannya, sosok yang non-intervensi, memberikan alternatif dalam dalam ‘to build the world a new‘ (membangun dunia yang baru). “Ini adalah sebuah peradaban yang khas dan potensi warisan pendiri negara kita. Dalam praktiknya, kata-kata itu berarti tidak ada campur tangan dalam kontroversi dan perang dan penolakan terhadap intrusi kekuatan, sistem, dan ambisi negara mana saja,” ujarnya.

Untuk di dalam negeri, lanjut dia, Indonesia butuh pemimpin yang bisa menjalankan politik gembira, dengan dilandasi semangat menghormati martabat orang lain. Selain itu, pemimpin harus mampu bekerja keras dam cerdas, sehingga mampu mehadirkan banyak peluang dan kesempatan bagi masyarakat.

Hendrawan juga mengingatkan, seorang pemimpin perlu memiliki rasa persahabatan yang tinggi dengan landasan semangat belajar dari siapa pun, bekerja sama, dan jangan menjelekkan orang lain karena perbedaan.

“Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan belajar dengan cepat. Mau menerima umpan balik dari orang lain, sehingga menjadi lebih mengetahui kebutuhan orang banyak dan permintaan rakyat,” tandas Hendrawan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button