News

Inggris Tolak Masuk Politikus Denmark Pembakar Alquran Rasmus Paludan

Inggris menolak masuk politikus ekstrem kanan Denmark Rasmus Paludan yang rencananya akan melakukan aksi provokatif membakar kitab suci umat Muslim Alquran.

Menteri Dalam Negeri Urusan Keamanan Inggris Tom Tugendhat, pada Senin (20/3/2023), mengatakan bahwa Paludan telah dimasukkan ke dalam daftar ‘indeks peringatan’ dan tidak akan diizinkan memasuki Inggris untuk melakukan aksi pembakaran Alquran.

Mungkin anda suka

Hal itu disampaikan Tugendhat saat menjawab pertanyaan dari perwakilan Wakefield dari partai Buruh Simon Lightwood.

“Politisi sayap kanan Denmark yang Islamopobia Rasmus Paludan mengatakan ia akan melakukan perjalanan dari Denmark ke Wakefield untuk satu tujuan yaitu membakar Alquran di ruang publik,” kata Lightwood saat bertanya kepada sejumlah menteri di Dewan Rakyat Inggris.

“Paludan sebelumnya dipenjara di Denmark karena ujaran kebencian dan rasisnya. Dia orang berbahaya yang seharusnya tidak diizinkan masuk ke negara ini. Bisakah Menteri Dalam Negeri meyakinkan saya dan komunitas saya bahwa pemerintah mengambil tindakan untuk mencegah hal ini?” Lightwood bertanya.

Tugendhat pun menjawab bahwa Paludan tidak akan diizinkan memasuki Inggris untuk aksi pembakaran Alquran.

“Saat ini saya informasikan kepada dewan bahwa Paludan telah masuk ke dalam daftar peringatan dan untuk itu perjalanannya ke Inggris tidak akan kondusif untuk kebaikan publik dan dia tidak akan diizinkan masuk,” kata Tugendhat.

Pekan lalu​​​​​​​, Paludan melalui media sosial mengatakan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Kota Wakefield di Inggris untuk membakar Alquran pada hari pertama Bulan Suci Ramadan.

Paludan, yang adalah ketua partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), membakar Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Januari dengan perlindungan dari polisi dan izin dari otoritas Swedia.

Pekan berikutnya, ia kembali membakar Alquran di depan sebuah masjid di Denmark hingga memicu kecaman dari banyak negara berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Turki.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button