Arena

Ini 9 Fakta Menarik Sirkuit Mandalika yang Jarang Orang Tahu

Akhir-akhir ini Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, setelah sukses menggelar Superbike WSBK pada November 2021 dan 2022 lalu, kini Indonesia kembali terpilih sebagai tuan rumah World Superbike (WSBK) 2023 pada 4-5 Maret 2023 di  Sirkuit Mandalika.

Meskipun berstatus masih baru, namun sirkuit ini menjadi salah satu area balapan yang paling dinantikan karena keindahannya yang luar biasa.

Sederet Fakta Sirkuit Mandalika yang Jarang Diketahui

fakta sirkuit mandalika
Lintasan Sirkuit Mandalika. Foto: shutterstock

1. Terpilih Sebagai Tuan Rumah WSBK Sebanyak Tiga Kali

Sirkuit Mandalika pertama kali masuk dalam kalender World Superbike  (WSBK) pada 2021. Pada 2022, WSBK kembali diselenggarakan di Mandalika.

Sekarang, balapan WSBK kembali diselenggarakan di Mandalika pada 4-5 Maret 2023. Artinya, Sirkuit Mandalika dipastikan sudah tiga kali menjadi tuan rumah WSBK.

2. Dibangun Oleh Arsitek Kelas Internasional

Sirkuit Mandalika berhasil dibangun selama satu tahun satu bulan, dimulai pada 15 Juni 2020 dan berakhir pada 15 Agustus 2021.

Sebagai lintasan balap kelas Internasional, diketahui bahwa Sirkuit Mandalika dibangun dengan menggunakan bantuan perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat bernama Populous.

Populous dikenal telah berpengalaman dalam mendesain beberapa venue olahraga ternama, antara lain Wembley Stadium.

3. Dibangun di Lokasi Wisata

Selain letaknya yang berada di tepi pantai, Sirkuit Mandalika juga dibangun di sebuah tempat wisata di Mandalika, NTB.

Pembangunan Sirkuit Mandalika di lokasi Destinasi Super Prioritas (DSP), tentu sebelumnya sudah direncanakan. Letaknya yang strategis ini menjadikan Sirkuit Mandalika terpilih sebagai salah satu sirkuit terindah di dunia.

Apabila berada di tribun sirkuit, penonton juga bisa melihat pesona Mandalika, termasuk keindahan garis pantainya yang indah.

Ini yang akan membuat para penonton dan pembalap yang hadir ingin berlama-lama menghabiskan waktu saat berada di area Sirkuit Mandalika.

Sebagai salah satu upaya untuk mendorong wisata di Mandalika, pembangunan infrastuktur dan aksesibilitas terus ditingkatkan oleh pemerintah. Misalnya, pembangunan panjang landasan dan jalan akses langsung dari Bandara Internasional Lombok ke Mandalika.

Selain itu, pelabuhan Gili Mas juga sedang dikembangkan menjadi cruise terminal untuk memudahkan pengangkutan barang dan penumpang melalui jalur laut.  

4. Lintasan Sirkuit Mandalika Seluas 4,31 km

Lintasan utama Sirkuit Mandalika dibangun sepanjang 4,31 km dan memiliki service road di kiri dan kanan treknya. Tak hanya itu, lintasan ini akan semakin menantang karena terdapat 17 tikungan yang akan membuat adrenalin balapan menjadi semakin seru. 

Lintasan balap ini punya konsep sirkuit jalanan atau street circuit yang mengacu untuk penyelenggaraan ajang balap yang lebih besar.

Diharapkan dengan konsep seperti itu, lintasan ini tidak hanya digunakan sebagai ajang balap saja, tetapi juga difungsikan sebagai objek wisata dengan penambahan beberapa fasilitas di sekitar lintasan utama, seperti jogging atau hanya sekadar menikmati pemandangan.

sirkuit mandalika
Foto: Indonesia.travel

5. Punya Kapasitas Penonton yang Besar

Pembangunan Sirkuit Mandalika yang mewah, tentunya menargetkan kapasitas penonton yang besar, yakni dari lokal dan mancanegara. Untuk itu,  Grand Seating Mandalika Street Circuit bisa menampung lebih dari 50.000 kursi.

Bahkan, di bagian tribunnya (non seated area) disebut-sebut mampu menampung 138.000 orang. Selain itu, tersedia juga hospitality suite untuk penonton MotoGP yang tersedia dalam jumlah 7.700 kursi penonton. 

6. Sirkuitnya Berdesain Adat Sasak

Fakta sirkuit Mandalika menarik lainnya adalah di sepanjang trek ini terdapat motif batik tenun Sasak.

Tampilannya tampak berwarna merah-putih. Area aspal luar atau run-off sirkuit di luar tikungan ke-15 dan ke-16 memiliki corak yang berbentuk Subahnale. 

Dalam bahasa Sasak, Subahnale berarti  tasbih (pembersihan) yang diartikan secara harfiah. Suku Sasak percaya bahwa penggunaan corak Subahnale merupakan kebiasaan wanita setempat yang menenun sambil membaca kalimat tasbih.

7. Pembangunan dengan Produk Asli Indonesia

Diketahui bahwa pembangunan fasilitas pit building Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dilakukan dengan menggunakan material produksi lokal, yakni metode konstruksi modular dari PT Wijaya Karya Building (PT WIKA).

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Strategi dan Komunikasi Mandalika Gran Prix Association (MGPA), Happy Harinto, dikutip dari indonesia.travel.id, pada Sabtu (4/3/2023).

8. Pit Building Sirkuit Mandalika WIKA Masuk Rekor MURI

Pit building pada Proyek Pertamina Mandalika International Street Circuit memperoleh Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan waktu pengerjaan konstruksi modular tercepat. 

Pembangunan yang dilakukan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) yang merupakan entitas anak PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. hanya membutuhkan waktu pengerjaan selama 21 hari saja, dikutip dari laman bumn.go.id.

Punya ukuran panjang seluas 350 meter, Pit Building disebut-sebut mampu menampung kapasitas sebanyak 50 garasi dan terdiri dari tiga lantai.

Lantai dasar berfungsi garasi untuk pembalap dan tim teknisi. Garasi tersebut didirikan dengan luas bangunan 13.700 meter persegi. Masing-masing garasi diketahui punya lebar seluas 5,24 meter dan panjang 18,34 meter.

Selanjutnya, akan dibangun area podium, tribun penonton VVIP dan media center di lantai dua, serta fasilitas pendukung lainnya akan dibangun di lantai tiga. 

9. Sirkuit dengan Aspal Terbaik di Dunia

PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC) menggunakan Stone Mastic Asphalt (SMA) sebagai bagian dari pembangunan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika untuk memoles lapisan ketiga dari pembangunan jalurnya.

Stone Mastic Asphalt (SMA) adalah campuran yang digunakan untuk melapisi permukaan aspal. Diketahui campuran ini bisa memperkuat struktur lapisan permukaan jalanan dengan menggunakan kontak stone-by-stone.

Pada tahun 2014 sampai 2015 campuran ini baru diperkenalkan. Direktur Konstruksi MGPA, Dwianto Eko Winaryo, menjelaskan SMA punya tingkat penetrasi yang tinggi, yaitu penetration grade (PG) 82.

Oleh karena itu, tidak semua trek balap di dunia menggunakan campuran ini untuk melapisi aspalnya. Beberapa di antaranya sirkuit yang menggunakan aspal ini adalah Sirkuit Silverstone di Inggris, Sirkuit Dubai di Uni Emirat Arab, dan Sirkuit Phillip Island di Australia. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button