Iran Murka, Ancam AS-Inggris-Prancis


Iran memperingatkan AS, Inggris, dan Prancis bahwa pangkalan militer dan kapal mereka di wilayah Timur Tengah akan menjadi sasaran ‘balas dendam’ jika mereka membantu menghentikan serangan Teheran ke Israel.

Pernyataan pemerintah Iran ini dimuat di media setempat, menurut Reuters, Sabtu (14/6/2025). Hal ini pun memicu kemungkinan kekacauan yang lebih luas.

Sebelumnya, Iran telah menuduh AS terlibat dalam serangan Israel. Tuduhan ini dibantah oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Iran pun telah melancarkan serangan balasan terhadap Israel pada Jumat malam (13/6/2025) setelah Israel menyerang Iran pada hari sebelumnya.

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Danny Danon mengatakan Iran telah ‘mempersiapkan diri untuk perang’ dan serangan Israel merupakan ‘tindakan perlindungan nasional’.

Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani, menuduh Israel berusaha ‘menghancurkan diplomasi, menyabotase negosiasi, dan menyeret kawasan tersebut ke dalam konflik yang lebih luas’, dan ia mengatakan keterlibatan Washington ‘tidak diragukan lagi’.

“Mereka yang mendukung rezim ini, dengan AS di garis depan, harus memahami bahwa mereka terlibat,” kata Iravani kepada Dewan Keamanan.

“Dengan membantu dan memungkinkan kejahatan ini, mereka berbagi tanggung jawab penuh atas konsekuensinya.”

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat kemarin bahwa ia telah memberi Teheran ultimatum 60 hari, yang berakhir pada hari Kamis lalu, untuk membuat kesepakatan mengenai program pengayaan uraniumnya yang meningkat.

Perundingan AS-Iran putaran keenam telah dijadwalkan berlangsung di Muscat, Oman pada Minggu (15/6/2025). Namun, hingga saat ini, tidak ada kepastian apakah perundingan akan dilakukan.