Izin Tambang PT Gag Nikel tak Jadi Dicabut, Mantan Dirjen Minerba Pegang Posisi Komisaris


Izin tambang nikel PT Gag Nikel yang beroperasi di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat batal dicabut. Menariknya, banyak tokoh penting dudu sebagai pengurus PT Gag Nikel yang ternyata anak usaha PT Aneka Tambang (Persero/ANTM) Tbk.

Sekretaris Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Hengki Seprihadi, menyebut adanya nama Lana Saria, mantan Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Dirjen Minerba), dan Staf Ahli Menteri ESDM era Arifin Tasrif.

“Sebelum jadi Plt Dirjen Minerba, Lana Saria sempat jadi Direktur Mineral di Direktorat Jenderal (Ditjen) Minerba yang memiliki kewenangan untuk menerbitkan RKAB perusahaan tambang. Meski sudah punya IUP, tanpa RKAB maka aktivitas penambangan perusahaan bisa dianggap ilegal,” kata  Hengki. Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Selain Lana, Lokataru Foundation lewat akun instagram lokataru_foundation, menyebut sejumlah orang penting yang menjabat pengurus PT Gag Nikel. Misalnya, Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur, Ketua Tandziyah PBNU periode 2022-2027, menjabat komisaris.

Demikian pula Brigjen TNI (Pur) Saptono Aji yang menjabat komisaris PT GAG Nikel, masih menjabat di BIN (Badan Intelijen Negara). Sedangkan Hermansyah yang menjabat Presiden Komisaris PT Gag Nikel, adalah mantan Plh Kepala Pusat Badan Geologi Kementerian ESDM.

Untuk jabatan Presiden Direktur (Presdir) PT Gag Nikel dijabat Arya Adfitya Kurnia, sebagai perwakilan dari ANTM. Saat ini, Arya masih menjabat Kepala Manajemen Operasional di Kantor Pusat ANTM.

Upaya Inilah.com untuk mengonfirmasi kepada Lana, tak membuahkan hasil. Pesan pendek yang dikirim, tak dibalas. Demikian pula upaya menelepon, tidak mendapat respons.

Sedangkan Gus Fahrur, membenarkan jika dirinya masuk salah satu komisaris PT Gag Nikel. Jabatan ini, kata dia, tidak ada kaitannya dengan PBNU.

Dia menjelaskan, Pulau Gag bukanlah destinasi wisata, melainkan wilayah dengan izin usaha pertambangan resmi yang dikelola PT Gag Nikel. Di mana, izin eksplorasi di Pulau Gag berlaku sejak 1998, dan ditetapkan sebagai IUP sejak 2017.

Dia mengatakan, foto hasil editan AI yang beredar luas di media sosial (medsos) jelas infonya tidak benar. Menampilkan keindahan alam Piaynemo yang seolah-olah berdampingan tambang nikel di Pulau Gag. Padahal jaraknya jauh sekali.

Secara geologi, kata Gus Fahrur, Piaynemo merupakan kawasan karst yang tersusun dari batu gamping. Sehingga bukan dari jenis batuan yang mengandung nikel. Sementara nikel, umumnya ditemukan di batuan ultrabasa seperti laterit atau peridotit.