News

Jadi Penyebab Meroketnya Kasus di Indonesia, Begini Gejala COVID-19 Varian JN.1


COVID-19 Varian JN.1 dinilai sebagai biang kerok meroketnya kasus positif di Indonesia beberap pekan belakangan. 

Pasalnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan temuan JN.1 saat ini mendominasi sebanyak 43 persen dari sampel kasus terkonfirmasi pada pekan lalu.

Total, kenaikan COVID-19 per pekan tembus hingga 2.800 pasien. Dari 77 sampel yang dilakukan penelitian lebih lanjut, Kementerian Kesehatan menyebut 43 persen diantaranya didominasi oleh varian JN.1.

Lantas, bagaimana gejala yang diderita seseorang jika terjangkit COVID-19 Varian JN.1?

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ngabila Salama menjelaskan jika gejala Varian JN.1 sejatinya tak jauh berbeda dengan varian COVID-19 lainnya.

Pasien biasanya akan mengalami demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek serta anosmia dan ageusia.

“Namun biasanya omicron jenis JN.1 ini memiliki gejala khas seperti hidung berlendir dan perasaan tidak nyaman pada hidung,” kata Ngabila kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Gejala khas itu, lanjut Ngabila juga dirasakan pada penderita COVID-19 subvarian EG.4 dan EG.5 yang juga sempat terdeteksi di Indonesia.

“Secara umum, pada anak akan dijumpai gejala saluran pencernaan yang lebih dominan seperti mual, muntah, diare, sulit buang air besar,” sambungnya. 

Sementara, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga menyampaikan hal senada terkait gejala COVID-19 varian JN.1.

Berikut beberapa gejala COVID-19 varian JN.1 menurut CDC:

– Batuk

– Sakit tenggorokan

– Sakit kepala

– Nyeri otot

– Demam

– Perubahan atau hilangnya rasa atau bau

– Pilek

– Kelelahan

– Brain fog, atau merasa kurang terjaga dan sadar

– Sesak napas

– Gejala gastrointestinal (sakit perut, diare ringan).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button