Kalau Ada Efek Samping Serius, Hentikan Uji Vaksin TBC Bill Gates Sekarang Juga


Pengamat kesehatan sekaligus anggota BPJS Watch, Timboel Siregar, meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersikap tegas dan konsisten terkait uji klinis fase ketiga vaksin TBC M72 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asing dan didukung oleh pendanaan dari Bill Gates.

Hal ini disampaikannya menyusul pernyataan BPOM bahwa terdapat sejumlah efek samping yang dialami relawan selama pelaksanaan uji vaksin tersebut.

“Ya, mengenai pemerintah menerima uji fase 3 untuk vaksin TBC Bill Gates, sebenarnya kan BPOM sudah menyetujui. Tapi kalau sekarang BPOM mengatakan ada efek samping, ya itu juga harus kita melihat konsistensi dari BPOM. Jangan sampai mengorbankan rakyat untuk uji vaksin yang sebenarnya tidak aman,” kata Timboel saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Menurutnya, pemerintah seharusnya tetap mengacu pada hasil kajian dan pengujian yang dilakukan BPOM secara komprehensif. Meskipun uji klinis fase pertama dan kedua dinyatakan berhasil, ia menilai hasil tersebut tidak bisa dijadikan jaminan bahwa fase ketiga tidak akan menimbulkan risiko bagi masyarakat.

“Kalau kita lihat, pemerintah harusnya mengacu pada hasil uji BPOM. Pra uji klinis, fase 1, fase 2, kan katanya sudah berhasil. Tinggal fase 3 ini. Tapi kembali lagi, kalau ada statement dari BPOM bahwa ada efek samping, itu harus diperiksa lebih tegas supaya jangan sampai ada korban dari masyarakat kita,” tegas Timboel.

Ia menekankan, jika benar ada efek samping serius, maka langkah paling tepat adalah segera menghentikan uji coba vaksin tersebut.

“Kalau memang efek samping itu ada, segera berhentikan saja uji vaksin itu. Karena terbukti misalnya sudah ada efek samping yang bisa membahayakan masyarakat kita,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menjelaskan uji klinis fase ketiga vaksin TBC M72 baru dilakukan setelah dua tahapan uji klinis sebelumnya diselesaikan di Eropa, dengan efikasi mencapai 50 persen. Berdasarkan hasil tersebut, Indonesia ikut serta dalam fase ketiga, sebagai salah satu negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia, yakni lebih dari 1 juta kasus per tahun.

Taruna menegaskan bahwa seluruh proses telah melalui pengawasan ketat dan efek samping yang muncul pada relawan terbilang ringan.

“Efek samping yang diperlihatkan memang ada demam, ada peningkatan suhu pada tahap-tahap awal. Tapi setelah itu ya sama dengan vaksin-vaksin pada umumnya, tidak ada yang berefek pada risiko yang berbahaya misalnya membahayakan jiwa,” kata Taruna dalam konferensi pers, Kamis (15/5/2025).

Ia pun memastikan masyarakat tidak perlu khawatir, karena semua uji dilakukan sesuai protokol keamanan internasional.

“Dari hasil pasti itu kita masuk ke fase 3. Kita berharap hasilnya lebih bagus,” ujarnya.