Petenis nomor satu dunia Jannik Sinner mengaku puas dengan pencapaiannya di Internazionali BNL d’Italia 2025 meski gagal meraih gelar juara. Turnamen ini menjadi ajang comeback Sinner setelah menjalani skorsing tiga bulan terkait penyelesaian kasus dengan Badan Antidoping Dunia (WADA).
Sinner kembali tampil di lapangan untuk pertama kalinya sejak menjuarai Australian Open pada Januari lalu. Ia menorehkan lima kemenangan di Roma sebelum dihentikan oleh Carlos Alcaraz di partai final, Minggu (18/5) waktu setempat atau Senin (19/5) WIB, dengan skor 7-6(5), 6-1.
“Set pertama memang sedikit mengubah arah pertandingan. Tapi secara keseluruhan, saya sangat senang dengan hasil turnamen ini,” kata Sinner, dikutip inilah.com dari ATP.
“Mudah-mudahan ini jadi modal kepercayaan diri untuk bermain lebih baik di Paris,” sambungnya.
Petenis berusia 23 tahun itu tampil impresif di hadapan publik sendiri di Campo Centrale, Roma, meskipun gagal mengamankan gelar ATP Masters 1000 kelimanya.
Sinner sempat memberikan perlawanan sengit di set pertama, namun tak mampu membendung dominasi Alcaraz di set kedua.
“Bermain di sini, di Italia, di Roma, adalah sesuatu yang sangat spesial. Dukungan penonton luar biasa, rasanya seperti didukung sejak kecil,” ujarnya.
Sinner menambahkan bahwa ia dan timnya telah bekerja keras untuk kembali ke kondisi kompetitif setelah absen cukup lama. Ia juga menyebut masih ada beberapa aspek teknis yang perlu ditingkatkan menjelang Roland Garros.
“Beberapa pertandingan berjalan sangat baik, beberapa lainnya masih bisa lebih baik. Tapi ini tenis, selalu ada pasang surut. Yang pasti, pekan ini sangat berarti bagi saya dan tim,” tegas Sinner.
Dengan catatan 12 menang dan hanya satu kalah sepanjang musim ini, Sinner kini menempati posisi kedua dalam klasemen ATP Live Race to Turin dan bersiap memburu gelar Grand Slam keduanya musim ini di Roland Garros.