News

Kedekatan Kapolri dan Ferdy Sambo Bisa Hambat Pengusutan Pembunuhan Yosua

Kedekatan hubungan antara Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo dinilai bakal jadi batu kerikil yang menghambat pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Menurut Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, Ferdy Sambo merupakan sosok yang kerap dipercaya oleh Kapolri Listyo Sigit untuk memegang jabatan penting.

“IPW melihat Ferdy Sambo dipercaya oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Jadi bisa dipahami bila publik menilai FS (Ferdy Sambo) dekat dengan Kapolri,” kata Sugeng kepada Inilah.com, Rabu (10/8/2022).

Atas dasar itu, Sugeng menegaskan, faktor hubungan baik dan kedekatan dengan Ferdy Sambo itu akan menjadi ujian tersendiri bagi Listyo Sigit Prabowo sebagai pimpinan Polri untuk menegaskan kapasitas dan kualitas kepemimpinannya.

Sebagaimana diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat pada konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (9/8/2022).

Hampir Sebulan

Pengumuman penetapan status tersangka Ferdy Sambo itu setelah Tim Khusus (Timsus) Polri melakukan pengusutan hampir sebulan terkait tewasnya Brigadir J. Brigadir J meregang nyawa di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat lalu (8/7/2022).

Dalam keterangannya kepada awak media, Kapolri Listyo Sigit hanya menyebut Ferdy Sambo menyandang status tersangka lantaran diduga memerintahkan salah satu ajudannya yaitu Bharada E atau RE untuk menembak Brigadir J. Selain Ferdy Sambo dan Bharada E, kasus pembunuhan Brigadir J juga menjerat Bripka RR dan seseorang berinisial KM juga menyandang status tersangka

Listyo mengakui Timsus Polri masih mendalami peran Ferdy Sambo apakah sebatas hanya memerintahkan Bharada E untuk menembak mati Brigadir J atau turut melakukan penembakan secara langsung dengan tangannya sendiri.

“Terkait apakah FS menyuruh atau menembak langsung. Tim Khusus harus melakukan pendalaman terhadap saksi-saksi dan pihak terkait,” kata Listyo.

Listyo juga belum mengungkap motif pembunuhan Brigadir J. Pasalnya, orang nomor satu di institusi Polri itu kembali menyebut Timsus masih melakukan pendalaman lebih lanjut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button