Inersia

Kenali Coiling dan Clipping untuk Aneurisma pada Stroke

kenali-coiling-dan-clipping-untuk-aneurisma-pada-stroke

Senin, 26 Des 2022 – 14:13 WIB

Kenali Coiling dan Clipping Untuk Aneurisma Pada Stroke

Menkes Budi dalam temu pers virtual, Senin (26/12/2022). Foto : Tangkapan Layar

Stroke menjadi salah satu penyakit paling mematikan kedua di Indonesia. Penyakit ini memiliki risiko penyebab cacat dua kali lebih tinggi, dibandingkan dengan tingkat kematiannya.

“Saya mengamati bahwa stroke ini merupakan penyakit yang buruk sekali kualitas hidupnya. Jadi angka kematiannya paling tinggi, membuat cacat juga tinggi sekali. Dari setiap jumlah pasien stroke, pasti di antaranya lebih banyak yang cacat, dua kali lebih banyak dari jumlah pasiennya,” ujar Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi dalam temu media virtual di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Oleh karena itu lanjutnya, Kemenkes saat ini tengah berupaya meningkatkan kualitas transformasi layanan kedua. Layanan tersebut berupa Proctoring Colling dan Clipping di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ngoerah, Bali.

Tindakan Coiling dan Clipping

Kenali Coiling dan Clipping Untuk Aneurisma Pada Stroke
Ilustrasi Praktek Neuro Intervensi Coiling dan Clipping Pada Aneurisma. Foto : Tangkapan layar dalam temu pers virtual, Senin (26/12/2022).

Menurut spesialis neurologi, dokter Mursyid Bustami, Direktur Utama RSPON, Jakarta, sebagian besar pecahnya pembuluh darah adalah karena terjadinya Aneorisma.

“Sebagian besar penyebab pecahnya pembuluh darah itu, karena Aneorisma. Aneorisma adalah suatu titik lemah yang membentuk kantong di pembuluh darah otak yang suatu saat bakal pecah jika gaya hidup kita buruk,” katanya.

Ia menyebut, ada dua penyebab utama stroke, yakni penyumbatan, dan pecahnya pembuluh darah. Untuk menghindari risiko terjadinya Aneorisma, terdapat sebuah tindakan pencegahan di bagian kantong tersebut, yakni tindakan Colling dan Clipping.

Coiling Aneurism

Coiling merupakan tindakan memasukkan coil, sebuah kawat atau benang melalui akses pembuluh darah ke lokasi target. Dengan ini, darah tidak lagi masuk ke dalam kantong aneurisma yang pecah tersebut.

Clipping Aneurism

Operasi ini berupa memasang clip yang terbuat dari logam kecil di leher aneurisma. Clip ini nantinya akan mencegah darah masuk ke daerah kantong aneurisma tersebut agar tidak pecah. Lama kelamaan bagian aneurisma ini akan mengecil.

Selain dengan kedua tindakan tersebut, upaya lainnya untuk menyembuhkan penyumbatan ialah dengan melakukan terapi Trombektomi. Terapi medis ini berupa mengeluarkan bekuan darah dari pembuluh darah yang tersumbat, sehingga aliran darah menjadi lancar kembali.

Menteri kesehatan Budi mengatakan, untuk saat ini, pelaksanaan operasi neuro intervensi tersebut bisa di RSPON, Jakarta, dan RSUP Ngoerah, Bali. Dalam program transformasi peningkatan layanan kedua ini, pihak Kemenkes bersama dengan RSPON dan RSUP akan berupaya agar layanan operasi Aneurisma bisa dilakukan di Rumah Sakit di beberapa daerah.

“Nanti saya harap,  34 provinsi semua bisa melakukan bedah otak terbuka, atau paling tidak, bisa melakukan intervensi bedah. Ini saya mohon kepada Pak Mursyid ya sebagai Direktur di RSPON sebagai Rumah Sakit Rujukan,” imbaunya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button