Kenapa Tangis Yance Sayuri Pecah usai Timnas Indonesia Dibungkam Jepang 0-6?


Bek sayap Yance Sayuri tak mampu membendung air matanya selepas Timnas Indonesia kebobolan setengah lusin gol dari Jepang dalam laga pamungkas Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran tiga.

Laga melawan tim Samurai Biru bisa dibilang spesial bagi Yance, sebab ini menjadi debut perdananya tampil berseragam Tim Nasional setelah lama absen. Pemain Malut United itu terakhir kali berseragam Garuda saat laga persahabatan melawan Burundi, 2023 silam.

Nahas, laga ini berakhir pahit. Indonesia dipaksa menyerah 0-6 oleh Jepang, tim kuat yang telah memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.

Ujian yang dihadapi Yance juga berlipat. Sebab, selain menghadapi tekanan dari permainan Jepang, ia juga harus menahan rasa sakit setelah mengalami cedera pada menit ke-83.

Setelah laga, tangisnya tak terbendung. Beberapa kali dia tertunduk dan mengusap air mata, tanda merasakan kesedihan yang cukup dalam.

Pemain-pemain seperti Jay Idzes & Marselino Ferdinan pun coba menenangkan. Termasuk juga manajer Sumardji yang berusaha merangkulnya saat meninggalkan lapangan.

Sehari setelah laga, atau Rabu (11/6/2025), Sumardji mengutarakan kalau Yance memang merasakan kesedihan yang amat mendalam.

“Yance selesai pertandingan dia merasa sedih karena merasa bahwa tidak bisa berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negaranya karena kita mengalami kekalahan cukup telak 0-6 sehingga dia merasa jiwa nasionalismenya benar-benar terpanggil,” kata sosok yang juga Ketua Badan Tim Nasional (BTN) tersebut.

Namun setelah itu, Sumardji berupaya mengingatkan para pemain untuk tidak larut dalam kesedihan. Sebab, baginya penting untuk menjadikan laga melawan Jepang  sebagai pembelajaran untuk ke depannya.

“Jadi itu merupakan pembelajaran yang sangat sangat berarti buat para pemain yang kita hadapi di Jepang. Jadi ketika kami menghadapi Jepang tentu harus ada hal-hal kecil pun itu harus dilakukan contoh misalkan perlu adanya kebersamaan,” katanya.

Sumardji menambahkan detail-detail kecil, baik dalam permainan maupun persiapan mesti dijalankan dengan disiplin tinggi, termasuk semua instruksi dari tim pelatih.

“Karena ini Jepang yang dihadapi, karena kami ingin maju ke Piala Dunia,” katanya.

Setelah laga, kapten Timnas Jay Idzes lanjut Sumardji juga telah menginstruksikan rekan-rekannya untuk bangkit dan siap melakukan evaluasi demi menatap fase berikutnya di kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde keempat.

“Dan tentu kemarin juga kapten tim juga sudah menyampaikan agar supaya para pemain mengevaluasi diri dan menjalankan hal-hal yang terbaik kalau memang kami mau menuju Piala Dunia,” tuturnya.