Keroposnya Roda LRT Jabodebek, 18 Trainset Berapa Lama Masuk Bengkel?

Gara-gara roda aus, 18 rangkaian kereta atau trainset LRT Jabodebek masuk bengkel. Rodanya harus dibubut. Celakanya, mesin bubutnya cuman satu. Harap sabar, tahun depan baru beroperasi.
Namun, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal punya khabar baik. Bahwa, operator light rail transit (LRT) Jabodebek berinisiatif untuk menambah mesin bubut. Agar pekerjaan cepat rampung.
“Operator telah melakukan pengadaan mesin bubut tambahan sehingga dapat mempercepat proses perbaikan roda,” ujar Risal, dikutip Selasa (21/11/2023).
Dia menjelaskan penanganan yang dilakukan selain pembubutan roda, adalah dengan memperhalus profil permukaan dan memberi cairan lubricant pada rel LRT Jabodebek.
Setelah itu dilakukan sudah tidak ditemukan aus pada roda. Sehingga trainset yang beroperasi saat ini dalam kondisi aman dan tidak perlu dilakukan penggantian.
Adapun mengenai kondisi aus pada roda LRT Jabodebek, Risal mengatakan bahwa kasus serupa juga pernah terjadi di negara lain dan dilakukan penanganan serupa. Negara tersebut, yakni Athena dan Kolombia yang mengalami hal yang sama.
“Selesai begitu dilakukan grinding dan pelumasan, jadi kami pastikan saat ini LRT Jabodebek sudah dalam kondisi aman,” kata Risal.
Bahkan, Risal melanjutkan, DJKA Kementerian Perhubungan menggandeng Systra, konsultan internasional untuk menelusuri kendala yang dialami oleh LRT Jabodebek. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan yang sempat terganggu.
Keterlibatan Systra diharapkan mampu memberikan masukan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pada roda LRT Jabodebek. “Kami ingin fokus kepada solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi sehingga pemenuhan headway 7,5 menit dapat segera terwujud,” tutur Risal.
Sebelumnya, pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Deddy Herlambang mengaku heran karena pihak PT INKA selaku produsen LRT Jabodebek, tidak mempersiapkan suku cadangnya.
Termasuk roda serep yang saat ini sangat diperlukan. “Ini bagaimana ya? Suku cadangnya kok enggak dibikin. Jadinya ya harus dilakukan pembubutan, padahal baru saja LRT ini beroperasi. Saya kira, Kemenhub perlu membentuk tim independen guna mengurai masalah ini,” paparnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)