Kim Jong-un Murka Kapal Perang Kecelakaan, 4 Pejabat Masuk Bui


Korea Utara telah menangkap empat orang yang diklaim bertanggung jawab atas kecelakaan peluncuran kapal perang pekan lalu yang menyebabkan kapal itu miring dan setengah tenggelam, demikian dilaporkan KCNA, Senin (25/5/2025).

Keempat orang yang ditahan termasuk Ri Hyong-son, wakil direktur departemen Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai. Ia dianggap merupakan pihak yang melakukan kesalahan serius saat peluncuran.

Penahanan Ri juga melengkapi tiga orang yang sebelumnya telah ‘diamankan’ yakni Kang Jong-chol, kepala teknisi Galangan Kapal Chongjin tempat kecelakaan itu terjadi; Han Kyong-hak, kepala bengkel konstruksi lambung kapal; dan Kim Yong-hak, wakil manajer urusan administratif.

“Kecelakaan diakibatkan oleh malfungsi pada mekanisme peluncuran yang menyebabkan buritan kapal perusak seberat 5.000 ton yang belum diberi nama itu meluncur sebelum waktunya ke dalam air, menghancurkan bagian-bagian lambung kapal dan membuat haluan terdampar di jalur kapal,” kata penjelasan KCNA, dikutip CNN, Selasa (27/5/2025).

Media pemerintah melaporkan bahwa kerusakan pada kapal perang itu lebih kecil dari perkiraan awal Korut. Pyongyang mengatakan bahwa tidak ada lubang di lambung kapal, meskipun ada goresan di sepanjang sisi kanan. Dikatakan juga sejumlah air laut mengalir ke bagian buritan. Perbaikan bisa memakan waktu sekitar 10 hari, meskipun para analis skeptis.

Pemimpun Korut Kim Jong-un telah memerintahkan kapal perusak itu untuk diperbaiki sebelum sidang pleno Partai Pekerja yang berkuasa pada akhir Juni, dengan menyebut masalah itu sebagai masalah kehormatan nasional.

Citra satelit menunjukkan sebagian besar kapal perang ditutupi terpal biru di lokasi peluncuran, sehingga menyulitkan para ahli untuk menentukan seberapa parah kerusakan yang dideritanya.

Namun analis Carl Schuster, mantan kapten Angkatan Laut AS, mengatakan pekerjaan perbaikan bisa memakan waktu hingga enam bulan, jauh melampaui target Kim pada bulan Juni.

“Jika kerusakan lambung kapal meluas hingga sisi kiri kapal yang ditutupi terpal, maka kita akan membutuhkan waktu empat hingga enam bulan untuk perbaikan,” katanya.

“Perbaikan bisa menjadi rumit tergantung pada jumlah air laut yang masuk ke kapal perang. Bagian dalam kapal perlu disiram secara menyeluruh dengan air tawar dan kemudian dikeringkan untuk mencegah terbentuknya kerak garam pada permukaan logam.”

“Jika masuk ke sendi dan benda lain, maka akan merusak. Namun, pekerjaan pembilasan tidak dapat dimulai sampai kapal diluruskan dan lubang apa pun di lambung kapal ditambal,” tambah Schuster.

Citra satelit dari Maxar Technologies yang diambil hari Minggu (25/5/2025), dan diberikan kepada CNN menunjukkan kapal itu masih miring, sebagian besar masih tertutup terpal biru saat perahu-perahu kecil mengerumuninya.

Anggota parlemen Korea Selatan dan analis pertahanan Yu Yong-weon mengatakan minggu lalu bahwa peluncuran kapal yang tergesa-gesa kemungkinan besar menyebabkan masalah ini. Ia juga menambahkan perbaikan yang tergesa-gesa dapat menyebabkan lebih banyak masalah di kemudian hari.